Friday, September 28, 2012

HARAPANKU UNTUK PLN

www.pln.co.id



"Saat mati lampu, orang bodoh akan memaki-maki PLN. Namun, orang bijak akan menyalakan lilin." - N.N

Selamat Hari Listrik Nasional ke-67! Semoga Perusahaan Listrik Negara (PLN) tambah nyetrum yach :) Dan penyebaran listrik lebih merata di daerah2 pelosok seluruh Indonesia, untuk saudara-saudara kita yang belum mendapatkan listrik.

Saya, dan mungkin sebagian orang, maklum terhadap pemadaman listrik dari PLN yang kadang cuman sedetik, bahkan bisa berjam-jam, dan berulang-ulang. Hal ini disebabkan karena jumlah kouta listrik yang masih kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan satu Indonesia. Apalagi, beberapa generator listrik di PLN mengalami kerusakan dan memerlukan perbaikan yang cukup memakan waktu. Kadang kesal, bila sering terjadi mati lampu, yang dapat merusak alat-alat elektronik :( Tapi saya, dan saya harap semua orang dapat maklum, karena tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia ini. Semua hal itu dilakukan untuk proses menjadi lebih baik lagi. Karena itu, saya sangat setuju dan mendukung beberapa kegiatan yang dapat membantu PLN di antaranya: 
1. Earth Hour
2. Mematikan 2 lampu pada pukul 19:00-22:00 (akan menghemat 300 MW1). Itu untuk daerah DKI saja loh. Bagaimana kalo seluruh Indonesia yah :D 
3. Hemat listrik... matikan alat-alat elektronik yang tidak dibutuhkan.
4. Gunakan cahaya matahari sebagai pengganti lampu.
5. Tidak mencolong listrik, dan
6. Membayar tagihan listrik tepat waktu.

Saya harap, PLN bersemangat menjalankan tugas-tugas negaranya dan pantang menyerah. Tolak dan libas orang-orang yang hanya ingin memperburuk nama PLN, dalam hal ini: Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.Saya setuju dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) bila itu dapat mengurangi kerugian PLN selama ini. Namun saya berharap juga, kenaikan TDL tidak terlalu tinggi dan adil. PLN harus adil dalam menetapkan kenaikan harga untuk perumahan, perkantoran, perhotelan, pabrik, industri besar dan kecil.Karena, takutnya, dengan kenaikan TDL ini, banyak industri rumahan akan merugi dan melakukan PHK, bahkan menutup usahanya. Sedangkan, banyak pengusaha-pengusaha besar yang berkedok sebagai industri kecil, agar menghemat pengeluarannya. Tolong ditindak yang seperti itu yah PLN :).

Akhir kata, saya ucapkan selamat dan sukses selalu untuk PLN. Saya yakin, PLN akan terus melakukan perbaikan dan fokus untuk melakukan perubahan agar menghasilkan kualitas listrik yang terbaik untuk kebutuhan utama penduduk Indonesia. 
Terima kasih....



                                                             
1 VIVAnews.co.id, Sabtu, 26 Maret 2011
»»  Selengkapnya...

Monday, September 24, 2012

Journey to Jogja Part 4



Biar ga bingung, yuks baca part 3-nya dulu sob, di sini

Hari kedua gw di Jogja. Rencana hari ini adalah wisata alam di Goa Pindul, Wonosari. Persiapan pun sudah dilakukan. Dari tanya2 pemandu wisata, perbekalan, hingga bangun pagi. Walaupun badan masih butuh istirahat, tapi demi wisata hari ini emang harus dipaksakan :D. Gw bangun pukul 6 pagi dan berangkat pukul 8 pagi, naik motor. Kota Wonosari terletak di bagian barat Jogja. Di sepanjan jalan, lalu lintas cukup lancar. Banyak juga anak sekolah yang pergi ke sekolah naik sepeda. Jadi bawa motornya harus hati2 sob, karena berbagi jalan dengan pengguna sepeda, mobil, dan bus.

Perjalanan meninggalkan kota Jogja cukup lancar. Untuk menuju Goa Pindul, gw hanya bermodalkan alamat tempat wisata itu dan rambu2 jalan. Bisa dibilang, perjalan ke Wonosari seperti kita di Bogor mau ke Puncak sob. Jalanan naik-turun, banyak jurang, dan truk barang gede2. Udara cukup dingin dan angin kecang. Jadi hati2 berkendaraannya yah sob. Di jalan, sempet nanya2 juga ke warga sekitar. Ada yang tahu, ada yang ga tahu. Perjalanan yang jauh dan bikin bosen di motor sob. Kalo diitung2, perjalanan gw hingga tiba di Goa Pindul sekitar 2,5 jam tanpa istirahat :O. Tapi itu sempet nyasar sob. Salah ambil jalan dan hampir tiba di kota Wonosari (Goa Pindul terletak sebelum kota Wonosari, jadi harus tetep perhatiin jalan sob).
Baca review gw tentang Goa Pindul di sini
Doc. Pribadi
Setelah puas dengan lihat2 pemandangan alam Goa Pindul yang indah dan main air, saatnya kembali ke Jogja. Tapi karena dah siang dan badah lelah, perut pun lapar sob. Di tempat wisata Goa Pindul, hanya menyediakan makanan seperti mie ayam dan bakso. Karena gw pengen makan nasi, gw pun berangkat ke kota Wonosari untuk mencari makanan. Jaraknya ga terlalu jauh kog, dari Goa Pindul ke Wonosari. Sesampainya di Wonosari, tempat makannya ga ada yang menarik sob -__-. Kebanyakan mie ayam (lagi), bakso (lagi), soto, dll. Sempet googling juga, lihat makanan khas di sini. Dan ternyata makanan khasnya: Belalang!?!?. Serem juga sob >,<

Karena perut emang dah lapar banget, jadi makan di mana aja jadi deh. Sempet muter2 juga di sini. Karena takut ke jauhan atau nyasar, jadi gw kembali lagi ke jalan sebelumnya. Jalan utama di kota Wonosari cukup lebar. Bisa sampai 3 mobil di kiri dan kanan jalan. Dan jalanan cukup lengang, ga kaya di Jakarta :). Gw makan di restoran Yogya Chicken. Tempat ini menyediakan fried chicken seperti di KFC. Harga2nya juga murah2 sob. Paket nasi+ayam+es teh manis cuman Rp. 8 ribu. Lucunya sob, tempat makan ini cuman nyediain ayam doang. Menu lainnya kalo di pesen, bilangnya habis. Padahal masih siang, kog dah habis aja. Mungkin ga di masak kali tuh :)))
Yogya Chicken Via. Doc Pribadi

Bersambung dulu yah sob…
»»  Selengkapnya...

Friday, September 21, 2012

MYOXY SUPER 2X ACTION: Resonance Water

Doc. myoxysuper.webs.com

MYOXY yang merupakan terobosan terkini dari air minum kesehatan, yang menggunakan Resonance Water Technology yaitu sebuah proses pengolahan air minum terkini dari eropa. Dimana air minum yang telah diproses melalui teknologi mesin ini akan memiliki 3 keunggulan produk yang membuat air minum kesehatan

MYOXY sangat bagus untuk kesehatan, yaitu :
   
Mineral An-Organik Rendah  (Air murni yang dihilangkan mineral  An-Organik nya, karena tidak diperlukan dan tidak dapat diserap tubuh)  
Oxygen (Kandungan Oxygen yang cukup, akan mampu memenuhi kebutuhan seluruh system sel tubuh dalam melakukan fungsinya dan me-regenerasi sel baru)  
Resonance Water (Sebagai keunggulan utama produk ini)
Yaitu: proses penyempurnaan molekul air yang digetarkan sehingga membuat molekul air  menjadi sangat kecil dan stabil dengan sudut 104,5 derajad yang mengikat 2 atom Hydrogen dan 1 atom Oxygen, sehingga mudah diserap sel tubuh dan memperlancar peredaran darah.

Bagaimana teori tentang ke-3 kelebihan tersebut menjadikan air minum MYOXY adalah air minum kesehatan yang sangat bagus untuk kesehatan. Tidak semua mineral dapat diabsorsi ke dalam sel tubuh manusia, terutama jenis-jenis mineral an-organik. Dr. Charles Mayo, dari Mayo Clinic, menyatakan bahwa tubuh manusia tidak butuh mineral an-organik dari air, karena mineral yang dapat diabsorsi oleh tubuh manusia adalah mineral organik biasa terdapat dalam makanan yang berasal dari sayur, buah maupun daging. Dalam Buku The Shocking Truth about Water (MN.W. Walker, Doctor of Science), "An-organik mineral seperti klorin, tawas dan garam bersifat "inert" artinya tidak dapat diserap oleh jaringan tubuh". 

Kami menawarkan kepada Anda sebuah Peluang Bisnis terbaik, bagaimana caranya Anda keluar dari kesulitan ekonomi, menuju perubahan kualitas hidup yang lebih sehat & sejahtera untuk keluarga yang Anda cintai:  
Hubungi: IBU LISA di No. HP 021-70543750 (FLEXI) - Distributor Resmi Wilayah DEPOK (JAWA BARAT).  

Alamat kami di:
Jl. Apel, Blok U No. 1, Perum Mekarsari RT. 08/12,
Cimanggis 16952, Depok, Jawa Barat
Telepon: 021-8715826
INDONESIA


»»  Selengkapnya...

Wednesday, September 19, 2012

The House of Reminten: Angkringan Berwujud Resto

Sob, ga ada salahnya kalo waktu kamu ke Jogja, wisata kuliner di The House of Reminten. Tempatnya di Jl. FM Noto No. 7, Kotabaru, Yogyakarta. Kira2 20 menitlah naik motor dari Malioboro ke sini. Kalo baru pertama kali datang ke sini, pasti nanya2 dulu sob ma orang di jalan, abis jalanya belok2 dan terletak di daerah perumahan (cukup ngebingungin soalnya :D).
Doc. Pribadi

Bentuk restoran ini seperti rumah. Saat kamu masuk ke dalam, kamu akan merasakan suasana khas adat Jawa yang sangat kental. Di dalam restoran ini mengalun terus alunan musik Jawa, ditambah pernak-perniknya di seluruh area resto ini. Meja makannya pun beragam, ada yang lesehan, pake kursi biasa, atau pake kursi rotan. Ada 2 buah kereta kencana berwarna hijau yang terletak di dalam resto ini. Bau dupa yang dibakar serta wangi2an bunga di bawah meja, cukup bikin gw pusing sob. Ditambah lampunya yang remang2 bikin mata keleyengan @_@  
Doc. Pribadi
Setelah kamu masuk ke dalam, pelayannya akan langsung mengantar kamu ke meja makan. Tips: Di meja resepsionis ada bakpia gratis loh. Ambil secukupnya aja yah :D. Pelayan2nya di sini pake sarung batik dan baju ketat berwarna putih. Ada juga yang pake ikat kepala dan bunga ditelinganya (cowo-cewe).

Sambil menunggu makanan datang, gw coba ke toilet sob. Ternyata tempat makan ini luas. Ada lantai 2-nya dan selalu penuh. Engga heran di depan pintu masuk ada ruang tunggu. Apalagi restoran ini buka 24 jam dan pengunjung selalu rame loh :O Di deket toilet, ada kandag kuda, gede2 kudanya >,<. Toiletnya deket kadang kuda dan dapur (toiletnya bersih loh, ada loncengnya juga :D).

Di sini semua makanan tersedia sob, dari bubur, nasi-ayam, mie, hingga steak. Minumannya juga beraneka macam, dari jamu, jus, susu, teh, beer, hingga wedang ronde tersedia di sini, dan namanya unik2, hehehe. Kalo dicermati, makanan dan minumannya mirip dengan angkringan yang berada di jalanan Jogja. Namun pemilik resto mengemasnya sedemikian rumah sehingga presentasinya sekelas resto tanpa menurunkan kualitas. Padahal harganya murah meriah dan porsi besar sob. Kisaran makanannya Rp. 2 - 25 ribu. Gw pesen kupat tahu dan ternyata piringnya porsi guade :O
Doc. Pribadi
Pengunjungnya ga cuman orang lokal juga loh. Banyak turis wisatawan yang makan di sini. Kalo ke Jogja lagi, gw harus ke sini. Karena kemarin belum puas, makan2 di mari. Buat temen2 backpackeran, atau yang hanya ingin merasakan resto dengan sensasi adat Jawa, wajib datang ke The House of Reminten. Dijamin, ga bakal nyesel sob :D

Sekian...

»»  Selengkapnya...

Monday, September 17, 2012

Journey to Jogja Part 3

Biar ga bingung, yuks baca part 2-nya dulu sob, di sini

Setelah perut kenyang, hati senang, gw pun berangkat ke tempat wisata pertama, yaitu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang biasa disebut Keraton Yogyakarta. Terletak di Jalan Alun-alun Utara atau dekat Jalan Rotowijayan, dimana Keraton adalah istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta. Kompleks bangunan Keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.

Peta yang diberikan jasa penyewaan motor, sangat berguna sob sebagai penunjuk jalan. Kemungkinan nyasar sangat kecil sob, bila kita membaca peta dengan cermat. Sayangnya, Keraton udah tutup saat gw datang. Keraton buka pada jam 8 pagi dan tutup jam 2 siang. Padahal gw pengen banget ke situ :(. Di deket Keraton, ada 2 pohon beringin yang menjadi legenda. Konon kalau kita melewati 2 pohon itu dengan mata tertutup, maka keinginan kita akan terkabul :O. Di sepanjang Keraton, banyak tukang becak yang menawarkan jasa keliling 3 museum (Museum Kereta Kuda, Museum Wayang, dan Museum Batik) dengan tarif Rp. 5 ribu (PP).

Karena gw ga tertarik ke sana, gw memutuskan untuk pergi ke tempat wisata Taman Sari. Kata pemandu wisata tempat gw nginep, tempatnya bagus sob. Ada kolam airnya, yang katanya dulu merupakan tempat rekreasi bagi sultan beserta kerabat istana, dan sering dipake orang2 untuk foto pre-weeding. Tempatnya ga jauh dari Keraton. Setelah sampai dan parkir, kamu akan menemukan sebuah monumen2 berbentuk rumah dan meja batu di sana. Ada juga panggung batu ditengah2 wilayah ini. Setelah berjalan lurus, kamu akan menemukan sembuah bangunan dari batu yang sudah tidak berbentuk. Banyak coretan di dinding2 dan batu2 yang sudah rusak (sebenernya gw kurang tahu, ini tempat apa --__--). 
 
Doc. Pribadi

Masih mencari Taman Sari, di belakang bangunan batu tersebut, banyak rumah penduduk. Kamu akan menemukan rumah2 kecil yang berjendela tapi tidak memiliki pintu dan bila dilihat, rumah tersebut dapat menembus ke bawah tanah. Di bagian kanan, kamu akan menemukan tangga ke bawah, menuju terowongan bawah tanah. Di sini banyak orang, ada yang mengamen, melakukan sesi foto, atau sekadar jalan2. Setelah sampai ke permukaan, gw masih belum dapat menemukan Taman Sari :(. Usut punya usut, ternyata yang gw datangin belum Taman Sari. Taman Sari tempatnya bagus sob, seperti gambar di bawah ini. Tapi sayang sekali lagi sayang, gw ga tahu atau menemukan letak Taman Sari itu hingga sekarang (mungkin jam kunjungannya udah tutup juga kali).

Ternyata ini wujud Taman Sari yang asli... Keren yah sob :O
Doc. Dewi Tamtomo/dTraveler



Menjelang sore, gw pun bergegas ke The House of Reminten. The House of Reminten merupakan tempat makan yang cukup terkenal di Jogja dan sudah sering masuk TV. Bahkan pak Bondan Winarno, sang pakar kuliner, pernah ke sini juga loh. Tempatnya menghabiskan waktu sekitar setengah jam naik motor, dari pusat kota Jogja. Tapi karena bebas macet, jadi gas pol terus sob. Mau lihat review gw tentang The House of Reminten, klik di sini
Doc. Pribadi

Walaupun gw makan ga terlalu banyak di The House of Reminten, tapi perut gw dah hampir meledak sob, kekenyangan >.<. Dan agar tidak ada waktu yang terbuang, gw pun melanjutkan wisata kuliner dengan mengunjungi angkringan yang menjadi wisata kuliner andalan kota Jogja. Dan angkringan yang gw tuju adalah angkringan yang menyediakan kopi joss. Waktu itu sempet baca diblog orang, bahwa ada kuliner baru di Jogja, yaitu kopi joss. Kopi joss adalah kopi hitam yang dimasukkan batu arang panas, yang konon katanya, setelah diperiksa oleh mahasiswa UGM, memiliki kadar kafein yang rendah karena sudah dinetralisir oleh arang tersebut. Dengan adanya batu bara tersebut, menjaga kopi agar tetap panas. 
Doc. Pribadi

Namun, tidak klop rasanya bila kita hanya pesan kopi joss di angkringan. Nikmati juga nasi kucing, aneka sate, dan lauk lainnya dari angkringan tersebut (Harga makanannya sekitar Rp. 2 ribuan aja). Tapi, jangan khawatir bakal kehabisan kopi joss sob. Karena, sekarang dah banyak angkringan yang menyediakan kopi joss dan angkringan tersebut berderet di sepanjang jalan. Angkringan ini bisa kamu temukan di Jl. Wongsodirjan atau arah utara dari Malioboro dan Stasiun Tugu. Jalannya satu arah, yang sebelah kirinya tempat lesehan, dan kananya tempat abangnya jualan :)
Doc. Pribadi

Hari pertama di Jogja yang cukup panjang, melelahkan namun mengasyikan pun berlalu. Gw pulang ke penginapan dan beristirahat. Menunggu pertualangan seru berikutnya di hari kedua gw di Jogja :D

Bersambung sob…
»»  Selengkapnya...

Tuesday, September 11, 2012

Con Air

  • Director: Simon West
  • Writer: Scott Rosenberg
  • Cast: Nicolas Cage (Cameron Poe), John Cusack (Vince Larkin), John Malkovich (Cyrus Grissom)
  • Release Date: Juni 1997
  • Duration: 115 Minute
  • Genre: Action
  • Award: ASCAP Award, Category: Most Performed Songs "How Do I Live" | BMI Film Music Award| Blockbuster Entertainment Award, Category: Favorite Actor & Favorite Supporting - Action/Adventure | Bogey Award, Category: Distributor | Razzie Award, Category: Worst Reckless Disregard for Human Life and Public Property
Wwwwwooooowwww!!! Pelem favorit gw nih sob. Dah nonton dari jaman SMP. Tapi tetep jatuh hati sama pelem ini hingga sekarang (kemarin masih diputer di Global TV). Gw juga punya VCD aslinya nih (tapi ga tahu deh masih ada atau engga :D)

Cerita dimulai dari kepulangan Cameron Poe, seorang pasukan angkatan darat Amerika Serikat yang bertanda jasa resmi, pulang ke rumah istrinya. Di sebuah bar, tempat istrinya berkerja, mereka di ganggu oleh seorang pemabuk. Dan tanpa sadar, alih-alih ingin melindungi diri, Poe malah membunuhnya. Akhirnya dia ditangkap dan dijatuhkan hukuman penjara selama 7 tahun. Poe pun mendekam di dalam penjara dan melakukan penantian panjang untuk bertemu anaknya yang baru saja lahir saat dia di penjara.

Tujuh tahun pun berlalu. Poe pun tidak sabar untuk menghirup udara bebas. Dia pun harus naik pesawat tahanan yang bernama Con Air atau Jail Bird yang berisi tahanan pejahat kelas berat dan berbahaya untuk kembali ke kotanya. Di tengah penerbangan, pesawat pun dibajak dan dikuasai oleh para tahanan. Di saat itulah, Poe berniat untuk menyelesaikan pembajakan ini sambil menghubungi Kepala Kepolisian Amerika Serikat, Vincent Larkin.
Dari semua film actionnya Nicolas Cage, gw paling suka film ini. Soalnya di sini dari badannya kurus, Poe berlatih terus dalam sel-nya di penjara hingga badanya jadi gede dan berotot. Ditambah rambutnya yang gondrong jadi tambah sangar :) Malah dari semua penjahat kelas kakap dan kejam, masih sereman si Poe. Selain action yang ditonjolkan, tersisip juga cerita tentang persahabatan Poe dengan temannya yang mengalami "sakit" saat naik pesawat. Rasa kemanusiaan terhadap polisi yang bertukar tempat dengan para tahanan. Dan drama saat istri dan anak poe menunggu kepulangannya.

Ada 3 adegan action yang seru, yang akan menguras adrenalin kalian. Konflik di dalam pesawat, penyerbuan para napi melawan para tentara di Bandara Letlter, dan saat pesawat jatuh di Los Angeles. Bagaimana cara Poe memberi tahu kepolisian, bahwa pesawat telah dibajak? Apa yang akan dilakukan poe dalam menghadapi para tahanan kelas berat dan kejam? Saksikan filmnya di stasiun tv kesayangan Anda :)

Lagu soundtracknya yang berjudul "How Do I Live" penyanyi Trisha Yearwood, bikin sedih juga sob. Lagunya cocok banget ama kisah di film ini. Apa lagi pas endingnya, mengharukan :')

Favorite Quotes:
- "Put the Bunny back to the box." - Cameron Poe
- "Di dunia ini ada 2 orang yang kupercaya. Yang pertama, diriku sendiri. Yang kedua... pastinya bukan kau." -  Cameron Poe
Terima kasih
»»  Selengkapnya...

Andies Rental Motor

Waktu gw jalan2 (traveling :D) ke Jogja, yang punya penginapan tempat gw nginep, menyarankan untuk menyewa motor aja, kalo kegiatannya keliling kota Jogja. Dan mereka pun mempunya link jasa rental motor, namanya Andies Rental Motor. Setelah konfirmasi kita mau pake jam rapa, jasa rentalnya langsung mengantarkan motornya ke penginapan loh sob. Mereka hanya menyediakan motor matic sob. Kemarin pesennya si Scoopy... tapi katanya "habis". Jadi dikasihnya Vario seri baru. Yah... boleh lah :)

Doc. Pribadi
 - Tarif:
1. Rp. 50 ribu / per hari (diitung 24 jam)
2. Rp. 300 ribu / per minggu (7 hari)
3. Rp. 900 ribu / per bulan (30 hari)
* telat 1 jam tambah Rp. 5 ribu. Maksimal telat 4 jam (tapi bisa cing-cai kog. Abangnya baik :) )
(Sayangnya ga bisa nyewa itungan jam atau setengah hari, hehehe)

- Fasilitas:
1. Motor diantar dan diambil sendiri sama yang punya
2. Dapat helm 2, jas hujan, dan peta Jogja (sangat membantu)
3. Mudah berkomunikasi dengan penyedia jasa via sms

- Syarat:
1. Menyerahkan ID card (ditahan hingga waktu sewa selesai)
2. Di foto bersama motor (hmmmm...)
3. Bayar DP 1 hari (kalo harian)

Gw rekomendasikan untuk kalian yang pengen nyewa motor di Jogja. Jasa penyewaan motor yang murah dan orangnya juga ramah :)

Kunjungi Facebook-nya di sini

Kunjungi Blog-nya di sini
»»  Selengkapnya...

Monday, September 10, 2012

When a Stranger Calls

  • Director: Simon West
  • Writer: Jake Wade Wall, Steve Feke, Fred Walton
  • Cast: Camilla Belle (Jill Johnson), Tommy Flanagan (Stranger)
  • Release Date: February 2006
  • Duration: 87 Minute
  • Genre: Horor, Thriller
  • Award: Golden Trailer, Category: Best Thriller (Nominated)



Kemarin Sabtu (8 September 2012), gw nonton pelem ini di Trans TV. Awalnya, pengen tahu aja pelem ini tentang apa. Eehhh, malah keterusan sampai abis :D Pelemnya keren abis dan bikin penasaran, menurut gw. Karena dipotong2 iklan, jadi tambah penasaran, tentang kelanjutannya dan siapa sih "penelepon misterius" itu??? Ceritanya cukup simpel dan mudah dicerna. Setting lokasinya pun cuman di rumah kediaman Mandrakis yang cahayanya redup dan bikin serem :-s

Bercerita tentang Jill Johnson, si pemeran utama, yang sedang magang jadi babysitter di rumah kediaman Mandrakis. Di rumah itu, Jill belum sempat bertemu dengan Tuan dan Nyonya Mandrakis. Dia hanya mendapatkan perintah dari telepon dan surat2. Anak2 Mandrakis sedang tidur di lantai 2, dan Jill menungguinya di ruang tamu. Di sana juga ada pembantu tua bernama Rose. Rumahnya luas tapi gelap sob. Pencahayaan setiap ruangan otomatis, akan menyala bila ada 'sesuatu yang bergerak' dan di tengah2 ruangan ada taman yang indah, menambah kekerenan rumah ini. Rumahnya bersebelahan dengan sungai, dan ada guest house di seberang rumah utama.

Ditengah2 kegiatannya menjaga anak2, Jill sering mendapat telepon misterius. Kadang ada suaranya, kadang tidak. Dan makin lama, sang penelepon misterius itu mulai meneror Jill. Jill pun mulai ketakutan dan stress. Dia pun menelepon polisi setempat untuk meminta perlindungan. Karena masih bersifat telepon gelap, polisinya pun menyarankan untuk menyadap telepon si penelepon misterius tersebut dengan tetap membiarkan teleponnya menyala selama 60 detik. <--- Ini ketegangan pertama sob

Dengan beberapa kali usaha, polisi pun berhasil melacak nomor si penelepon misterius itu. Dan lebih serunya, bahwa orang itu berada di rumah kediaman Mandrakis, tempat Jill berada. <--- Ini ketegangan kedua sob

Setelah adegan ini, ketegangan pun mulai berjalan cepat. Jill bertemu dengan sang penelepon misterius yang mengincar nyawanya. Jill pun harus berusaha menyelamatkan nyawanya dan anak2 Tuan Mandrakis. Siapakah sang penelepon misterius itu? Kemana Rose menghilang? Dan bagaimana kabar Tiffany setelah Dia pulang dari rumah kediaman Mandrakis?

Saksikan filmnya sob. Keluaran lama juga nih, pasti dah banyak dimana2 pelemnya :D
»»  Selengkapnya...

Sunday, September 9, 2012

House 24 Jogja: Penginapan Nyaman dengan Tarif di bawah 100 ribu

Bagi para backpacker atau wisatawan yang pengen penginapan dengan tarif terjangkau tapi tetep nyaman untuk beristirahat, mungkin House 24 Jogja solusinya. House 24 Jogja masuk kedalam rekomendasi situs YogYes.com dengan kriteria Hotel Murah (Cheap Hotel), Rp. 50-100 ribu per hari. Walau murah meriah, tapi ga murahan sob. Beralamat di Jl. Jogokaryan 24, Yogyakarta dekat Jl. Parangtritis. Contact person: 0878 3815 1675 (Pak Bambang). Kalo dari Malioboro atau ST. Tugu, naik becak Rp. 15 ribu. Kalo naik taxi tanpa argo seharga Rp. 25 ribu (berlaku di hari biasa sob, tapi kalo ketahuan kita turis, bisa aja dimahalin). Penginapannya gampang ditemuin kog sob, baik dari arah utara dan selatan. Bentuknya seperti rumah yang ada kost2an. Dan ada spanduk besar bertuliskan "House 24 Jogja".

Tarif:
- Kamar Premium: 2 orang, kipas angin, TV LCD, kamar mandi di dalam, lemari baju. tempat jemuran, dan dapat sarapan (Rp. 90 ribu/hari).
- Kamar Deluxe: fasilitas sama seperti diatas, cuma beda pake AC (Rp. 110 ribu/hari).
- Ada kamar Family Room juga.

Fasilitas:
- Check-in pukul 13:00 / Check-out pukul 12:00 (bisa nego setengah hari juga sob, selama masih ada kamar kosong).
- Free Wi-Fi.
- Parkiran motor dan mobil luas (gratis).
- Dapur untuk bersama.
- (Link) jasa rental motor dan mobil.
- Dilalui oleh bus kota Jalur 15.
- Informasi tempat wisata, dll
Keterangan: setelah booking kamar, DP seharga biaya sewa 1 hari. Bukti transfer dibawa ke penginapan saat check-in.

Menurut gw:
(+) Biaya penginapan yang murah dan kamar mandi di dalam (private bathroom)
(+) Dapat sarapan (nasi goreng + telor, teh hangat), harga makanan semua dibawah Rp. 10 ribu
(+) Tempat jemuran luas
(+) Selama menginap, tinggalkan KTP
(+) Penjaganya ramah2 dan ga banyak "nanya" :D

(-) Informan tempat wisatanya tidak dapat diandalkan
(-) Penginapan cukup jauh dari pusat kota
(-) Karena parkiran di dalam, jadi cukup berisik bila malam2 ada orang yang menyalakan mesin

Overall... penginapan ini gw Rekomendasikan untuk kalian. Setelah baca review gw, silakan pastikan tempat ini nyaman ga buat kamu :) Kalo gw ke Jogja lagi, pengennya sih coba penginapan lain, untuk menambah wawasan :)

Galeri foto untuk penginapan House 24 Jogja, silakan klik di sini
Sekian...
»»  Selengkapnya...

Journey to Jogja Part 2


Biar ga bingung, yuks baca part 1-nya dulu sob, di sini

Okay… sampai di ST. Tugu Jogja, tepat waktu. Sesuai dengan waktu yang tertera di tiket kereta (walau seharusnya peberhentian terakhir di ST. Lempuyangan, tapi karena boleh berhenti di sini, dan ST. Tugu berada di pusat kota, jadi sebaiknya turun di sini).
Doc. Pribadi

Setelah beristirahat di stasiun sebentar, perjalanan pun berlanjut ke penginapan. Sepanjang jalan dari stasiun sampai Malioboro, sepi sob (yah iyalah, jam saat itu menunjukkan pukul 04:50). Di sepanjang jalan ada beberapa pedagang kaki lima yang bersiap pulang, taxi tanpa merek :D, dan tukang becak yang nongkrong di toko2 yang sudah tutup. Penginapan gw di Jl. Jogokaryan, deket Jl. Parangtritis. Gw pun memilih naik becak (cari yang murah sob). Setelah ngomong pake bahasa Jawa dan ga tahu harga pasaran, gw pun naik dengan tarif Rp. 25.000 dari Malioboro ke Jl. Jogokaryan.

Perjalan menghabiskan waktu 20 menit, menjelajahi kota Jogja yang sepi dan udara pagi yang dingin. Gw pun sampai di penginapan House 24 Jogja. Sebenernya waktu check-in jam 1 siang. Namun, karena ga tahu harus kemana, gw pun terpaksa ke sini dan nego dengan pemilik, untuk bisa langsung check-in dan beristirahat. Negosiasi pun berjalan lancar. Gw dibolehin check-in pagi ini (aassssyyyiiikkk) dengan kompensasi bayar setengah hari (hal ini dibolehin karena masih ada kamar kosong sob). Berharap dapat sarapan, karena dah bayar untuk setengah hari, eh ternyata ga dapat T__T. Jadi beli sarapan deh, di penginapan. Habis itu tidur bentar, mandi, dan berangkat siang untuk mengarungi kota Jojga :)
Mau baca review gw tentang House 24 Jogja, yuks klik di sini

Setelah berbincang-bincang dengan pemandu wisata di penginapan, gw pun memutuskan untuk menyewa motor, agar leluasa kemana2. Kebetulan penginapan ini mempunyai link untuk jasa penyewaan motor. Nama jasanya Andies Rental Motor. Motornya langsung dianterin ke penginapan loh sob.
Mau baca review gw tentang Andies Rental Motor, yuks klik di sini
Doc. Pribadi

Perjalanan awal, gw mulai dengan mengunjungi Malioboro. Jalan dari penginapan ke Malioboro naik motor, terbilang cukup lancar. Kadang tersendat di lampu merah. Banyak rambu2 jalan, jadi kemungkinan untuk nyasar kecil :). Tapi hati2 sob, banyak jalan 1 arah. Jadi waspada aja mengendarainya, pelan2, agar ga kena tilang polisi setempat. Perjalanan hanya menghabiskan waktu 15 menit. Parkiran motor ada di depan Malioboro. Sepanjang jalan tersebut adalah parkiran out door. Bagi gw parkiran di Jogja cukup kacau sob. Motor2 dijejelin sesuka hati, daerah out door, parkiran sempit tapi motornya banyak. Buktinya, motor yang gw sewa langsung lecet. Tarif parkir sekitar 1-2 ribu rupiah.

Gw pun melanjutkan perjalanan dengan menyusuri area Malioboro. Sudah banyak orang yang berjualan. Hunting barang2 Malioboro pun dilakukan. Tawar-menawar sudah gw lancarkan untuk mengetahui harga pasaran (belinya mah nanti sob). Setelah puas, perut lapar, gw pun pergi ke area makanan pedagang kaki lima di seberang Malioboro. Sempet kaget juga, lihat harga makananya, sama aja kaya di Jakarta -__-. Padahal denger2 biaya hidup di Jogja murah :p. Sepanjang area makanan, menunya sama semua: Gudeg, bakso, soto, pecel ayam, teh manis, es dawet, es tape, es campur, dll. Dan katanya, area makan ini kalo malam, berubah menu loh, dan menjadi tempat makan lesehan (padahal yang punya sama aja).
Doc. Pribadi

Bersambung sob… istirahat dulu yah :)
»»  Selengkapnya...