Biar ga bingung, yuks baca part 2-nya dulu sob, di sini
Setelah perut kenyang, hati senang, gw pun berangkat ke tempat wisata pertama, yaitu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang biasa disebut Keraton Yogyakarta. Terletak di Jalan Alun-alun Utara atau dekat Jalan Rotowijayan, dimana Keraton adalah istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta. Kompleks bangunan Keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.
Peta yang diberikan jasa penyewaan motor, sangat berguna sob sebagai penunjuk jalan. Kemungkinan nyasar sangat kecil sob, bila kita membaca peta dengan cermat. Sayangnya, Keraton udah tutup saat gw datang. Keraton buka pada jam 8 pagi dan tutup jam 2 siang. Padahal gw pengen banget ke situ :(. Di deket Keraton, ada 2 pohon beringin yang menjadi legenda. Konon kalau kita melewati 2 pohon itu dengan mata tertutup, maka keinginan kita akan terkabul :O. Di sepanjang Keraton, banyak tukang becak yang menawarkan jasa keliling 3 museum (Museum Kereta Kuda, Museum Wayang, dan Museum Batik) dengan tarif Rp. 5 ribu (PP).
Karena gw ga tertarik ke sana, gw memutuskan untuk pergi ke tempat wisata Taman Sari. Kata pemandu wisata tempat gw nginep, tempatnya bagus sob. Ada kolam airnya, yang katanya dulu merupakan tempat rekreasi bagi sultan beserta kerabat istana, dan sering dipake orang2 untuk foto pre-weeding. Tempatnya ga jauh dari Keraton. Setelah sampai dan parkir, kamu akan menemukan sebuah monumen2 berbentuk rumah dan meja batu di sana. Ada juga panggung batu ditengah2 wilayah ini. Setelah berjalan lurus, kamu akan menemukan sembuah bangunan dari batu yang sudah tidak berbentuk. Banyak coretan di dinding2 dan batu2 yang sudah rusak (sebenernya gw kurang tahu, ini tempat apa --__--).
Doc. Pribadi |
Masih mencari Taman Sari, di belakang bangunan batu tersebut, banyak rumah penduduk. Kamu akan menemukan rumah2 kecil yang berjendela tapi tidak memiliki pintu dan bila dilihat, rumah tersebut dapat menembus ke bawah tanah. Di bagian kanan, kamu akan menemukan tangga ke bawah, menuju terowongan bawah tanah. Di sini banyak orang, ada yang mengamen, melakukan sesi foto, atau sekadar jalan2. Setelah sampai ke permukaan, gw masih belum dapat menemukan Taman Sari :(. Usut punya usut, ternyata yang gw datangin belum Taman Sari. Taman Sari tempatnya bagus sob, seperti gambar di bawah ini. Tapi sayang sekali lagi sayang, gw ga tahu atau menemukan letak Taman Sari itu hingga sekarang (mungkin jam kunjungannya udah tutup juga kali).
Ternyata ini wujud Taman Sari yang asli... Keren yah sob :O Doc. Dewi Tamtomo/dTraveler |
Menjelang sore, gw pun bergegas ke The House of Reminten. The House of Reminten merupakan tempat makan yang cukup terkenal di Jogja dan sudah sering masuk TV. Bahkan pak Bondan Winarno, sang pakar kuliner, pernah ke sini juga loh. Tempatnya menghabiskan waktu sekitar setengah jam naik motor, dari pusat kota Jogja. Tapi karena bebas macet, jadi gas pol terus sob. Mau lihat review gw tentang The House of Reminten, klik di sini
Doc. Pribadi |
Walaupun gw makan ga terlalu banyak di The House of Reminten, tapi perut gw dah hampir meledak sob, kekenyangan >.<. Dan agar tidak ada waktu yang terbuang, gw pun melanjutkan wisata kuliner dengan mengunjungi angkringan yang menjadi wisata kuliner andalan kota Jogja. Dan angkringan yang gw tuju adalah angkringan yang menyediakan kopi joss. Waktu itu sempet baca diblog orang, bahwa ada kuliner baru di Jogja, yaitu kopi joss. Kopi joss adalah kopi hitam yang dimasukkan batu arang panas, yang konon katanya, setelah diperiksa oleh mahasiswa UGM, memiliki kadar kafein yang rendah karena sudah dinetralisir oleh arang tersebut. Dengan adanya batu bara tersebut, menjaga kopi agar tetap panas.
Doc. Pribadi |
Namun, tidak klop rasanya bila kita hanya pesan kopi joss di angkringan. Nikmati juga nasi kucing, aneka sate, dan lauk lainnya dari angkringan tersebut (Harga makanannya sekitar Rp. 2 ribuan aja). Tapi, jangan khawatir bakal kehabisan kopi joss sob. Karena, sekarang dah banyak angkringan yang menyediakan kopi joss dan angkringan tersebut berderet di sepanjang jalan. Angkringan ini bisa kamu temukan di Jl. Wongsodirjan atau arah utara dari Malioboro dan Stasiun Tugu. Jalannya satu arah, yang sebelah kirinya tempat lesehan, dan kananya tempat abangnya jualan :)
Doc. Pribadi |
Hari pertama di Jogja yang cukup panjang, melelahkan namun mengasyikan pun berlalu. Gw pulang ke penginapan dan beristirahat. Menunggu pertualangan seru berikutnya di hari kedua gw di Jogja :D
Bersambung sob…
No comments:
Post a Comment
Silakan Tinggalkan Jejak Anda Di sini... Terima kasih =)