Monday, December 5, 2016

5 ALASAN UNDERWOLD #5: BLOOD WARS MENJADI SERI TERAKHIR

VERSI GW!

Underworld (film series) yang ke-5, berjudul "Blood Wars" adalah salah satu film yang paling gw tunggu di tahun 2017. Di trailer-nya aja dituliskan tayang Januari 2017. Ga tahu kenapa di Indo tayang lebih cepat. Gw aja kaget waktu hari Kamis kemarin (1 Desember), cek +21Cineplex Official seri film Underwold yang terbaru udah tayang! Langsung aja biz gw pulang kantor, langsung meluncur ke bioskop XXI dan nonton penayangan jam 19.15. Gw betul-betul excited banget selama di dalam bioskop dan pengin segera tahu kelanjutan cerita dari Selena si vampir. 

Dari segi cerita, sebenernya udah banyak film bertema seperti ini, Vampire vs Werewolf (Lycan). Yang membedakan adalah, film ini full action dengan tambahan sedikit politik, drama, dan percintaan. Action yang dimaksud adalah, bela diri (berantem), tembak-tembakan, tebas+potong, darah muncrat, senjata berat, bom, hingga kendaraan modern.

Underworld #1 itu tayang tahun 2003, which is saat itu gw masih SMP. Gw ga tahu tepatnya, kapan gw pertama kali nonton film ini. Yang pasti gw nontonya di TV, bukan di bioskop. Underworld #2: Evolution (2006) dan Underworld #3: Rise of the Lycan (2009) gw kelewatan. Dan yang seri ke-3 emang sengaja ga nonton, karena prequel ke masa lalu. Underworld #4: Awakening (2012) gw juga kelewatan, baru nonton di bajakannya :p, dan baru tersadar bahwa film ini KEREN ABIS. Di seri yang ke-4 ini pertarungan Selena si vampir melawan werewolf dan manusia, sempet berpikir ini bakal jadi seri akhir. Baru setelah nonton yang seri ini, gw mulai nontonin seri-seri terdahulunya, bahkan kalo diputer ulang di TV, GW PASTI NONTON!


Seperti halnya film2 luar negeri bertema horor atau misteri, diakhirnya selalu disuguhkan ending yang menggantung. Begitu juga dengan Underworld #5: Blood Wars ini. Gw pribadi sebagai penggemar Underworld film series ini merasa, Underworld #5 sudah CUKUP. Sebaiknya seri ini berakhir di sini. Tamat. End. Alasannya, sebagai berikut:

1. Tokoh utama, Selena si vampire sudah terlalu kuat! Selain kebal terhadap sinar matahari dan peluru UV (kelemahan terbesar vampire), Selena juga sudah pernah mati sekali, sehingga dia mendapatkan kekuatan melihat Dunia Penghubung dan bergerak cepat (seperti Flash).
2. Selena yang awalnya menjadi buronan dengan hukuman mati, saat ini sudah menjadi Anggota Dewan Vampir yang terhormat, yang mana kasta paling tertinggi dalam perkumpulan mereka.
3. Musuh-musuh kuat, dari vampire, Lycan, hingga manusia sudah dikalahkan oleh Selena (kebanyakan seorang diri).
4. Nasib Michael, kekasihnya yang Lycan sudah terungkap. Memang nasib anak mereka yang seorang hybrid belum ketahuan, yang katanya akan menjadi kunci mengakhiri perang berkepanjangan antar Werewolf dan Lycan. Mending anaknya tetap ilang aja deh, biar perang terus tuh mereka. Kalo damai kan malah aneh, hehehe.
5. Tokoh Selena yang bernama Kate Beckinsale saat ini berusia 43 tahun. Walaupun masih lincah dan elastis, tapi waktu gw nonton raut wajahnya sudah terlihat tua. Bila ada Underwold #6, yang mana rentang waktu pembuatanya 3 tahun, maka usia Kate menjadi 46 tahun. Menurut gw bakal bahaya buat dia bila menjalani peran seperti film Underwold ini.


==END==
»»  Selengkapnya...

Monday, November 28, 2016

PERPANJANG SIM C DI DEPOK

Tahun ini SIM C gw abis, per 5 tahun sekali di bulan November. Sebelum perpanjang, gw Google dulu untuk pelayanan SIM keliling di Depok. Infonya banyak tersedia dan jelas untuk setiap harinya dimana lokasi SIM Keliling. Gw inget banget, seperti yang di-posting TMC Polda Metro Jaya dan @restadepok gw baca info untuk SIM keliling hari Jumat, minggu ke 1,2,4 di Parkiran Depok Town Square, dan minggu ke 3 di Universitas Indonesia. Pas banget waktu gw perpanjang itu minggu ke 3. Menurut info, SIM Keliling mulai dari jam 8 sampai 12. Gw berangkat ke UI sekitar jam setengah 10. Sampai UI, gw nyari2 tuh mobil SIM Keliling, sampai muterin satu UI dan nanya2... hasilnya ga ada yang tahu! Kalo ada yang tahu lokasi SIM Keliling di UI, tolong komen di bawah sini yah. Thx :-)

Lanjut, akhirnya gw keluar UI lewat pintu Pondok Cina dan lewat jalan belakang DETOS. Di situlah, gw lihat ada mobil SIM Keliling di parkiran DETOS! Kesel banget, gw udah muter2in UI, eh tuh mobil ada di DETOS. Ga tahu gw yang salah minggu ke berapa, atau mereka yang salah, huff. Masuk DETOS parkir motor dulu di parkiran, baru naik menuju parkiran (sebelah tempat karoke Venus). Sehabis daftar, gw baru tahu kalo perpanjang SIM harus bawa surat keterangan sehat. Emang sih, info ini gw sempet baca di Google. Tapi gw kira ga ada, ga apa apa. Orang 5 tahunan sekali, kenapa mesti sehat atau kaga yah, hahaha. Petugasnya menyarankan untuk membuat surat keterangan sehat di dokter, puskesmas, atau klinik. Petugas memberikan gw saran untuk buat surat keterangan sehat di klinik dekat Juanda (Jalan Baru). Karena baru parkir motor sebentar, gw naik angkot aja sampai Jalan Baru terus jalan kaki. Ga berapa jauh jalan, di situ ada klinik kecil yang bernama Klinik Dawa. Gw buat surat keterangan sehat tanpa perlu diperiksa, cukup kasih KTP dan isi berat dan tinggi badan, kemudian bayar Rp 20.000.

Balik lagi ke DETOS, setelah melengkapi dokumen fotokopi KTP, fotokopi SIM, dan Surat Keterangan Sehat, isi formulir Permohonan Perapanjang SIM lalu nunggu dipanggil untuk masuk ke dalam mobil. Walaupun pendaftaran tutup jam 10, tapi petugasnya baik kog, masih nerima yang daftar, bahkan sampai jam 11. Nama gw dipanggil untuk giliran masuk ke mobil. Di mobil, ada 2 petugas, 1 bagian untuk foto SIM, dan satu lagi bagian cetak kartu SIM dan pembayaran. Untuk perpanjang SIM, dikenakan biaya Rp 105.000. Tanpa bukti atau kuitansi untuk kita. Di Internet pun gw Google lum jelas harga pastinya untuk perpanjang SIM. Gw ga berani nanya soalnya soal masalah ini, hehehe.



=END= 
»»  Selengkapnya...

RAA CHA MASAKAN THAILAND??

Kelaparan melanda gw saat lagi di Mall Kelapa Gading 3. Gw abis nonton band lokal di Jakarta Street Food Festival 2016, La Piaza Kelapa Gading. Walaupun makanannya agak mahal, gw beli telor dadar yang kayak jajanan anak SD, 13 ribu cuman dapat 6 biji. Kalo di SD-SD mah, segitu udah dapat 1 loyang kali, hahaha. Tapi tempatnya cozy banget, outdoor, dan ga berisik. Sayangnya, pas sore beranjak malam, hujan gerimis. Bubarlah para pengunjung di meja-meja luar, langsung pada masuk ke tenda. Gw pun memutuskan untuk lanjut ke seberang, Mall Kelapa Gading 1.

Gw terakhir ke MKG itu sekitar tahun 2004. Jadi, asing banget nih tempat buat gw. Di MKG 1, terlihat barang-barang yang dijual masih untuk kalangan menengah bawah. Setelah jalan terus, bisa keliatan suasananya mulai beda, barang-barangnya udah mulai mahal :D. Artinya gw udah sampai di MKG 2 atau 3. Mallnya ga terlalu gede dan tinggi, tapi luas, dan sepi (untuk ukuran hari Jumat malam).

Sebelum pulang, gw makan dulu di MKG 3. Pilihannya waktu itu, mau makan menu yang biasa (seperti Fish and Chips atau Mujigae) atau mencoba menu baru. Akhirnya kita tanya Google, dan dapat saran untuk ke resto Thailand yang bernama Raa Cha. Oh iya, untuk resto2 ada di Lantai Dasar, dan untuk foodcourt di lantai atas. Menurut review yang ada di Google, tempat makan ini enak, murah, dan banyak macamnya. Biasanya waiting list. Tapi untungnya pas gw makan langsung bisa order.

Pas kita masuk, pelayannya langsung bertanya, ‘Untuk kuah sup, mau kuah kaldu atau spciy?’ Karena gw ga suka pedes, gw pilih kuah kaldu. Konsep restonya itu prasmanan. Kita ambil bahan makanan yang masih mentah di etalase yang sudah tertera harganya. Etalase pertama itu daging. Karena udah malam, jadi banyak daging yang udah abis. Gw ambil yang ada aja, Sirloin Slice (12k) dan Sweet Beef BBQ (22k). Etalase berikutnya sayur-mayur dan tahu. Gw ambil Tahu Jepang (5k), Tahu Sutera (5k), dan Pecay (5k). Etalase berikutnya daging yang berbentu bakso yang buat direbus. Di sini gw agak kalap, dan ambil banyak, Chicken Woton (4k), Original Beef Ball (4k), Fried Crab Cake (4k), Yasai Ball (5k), Lobster Ball (8k), dan Octopus Tofu (7k). Etalase berikutnya tempat isi minuman yang ga boleh di-refill. Karena gw udah haus, gw minum aja ditempat, dan langsung isi lagi begitu menuju etalase berikutnya, hehehe. Gw pesen Thai Tea (16k) dan Lemon Tea (12k). Resto ini jual  Puding (10k) dengan banyak rasa. Terakhir kita ambil Nasi (6k). Total makanan untuk 2 orang adalah 155.000. Langsung bayar.

Sampai di meja pelayan akan menyalakan api di dua tungku untuk tungku rebusan dan tungku gorengan. Mantap, udah ambil sendiri makanannya, langsung bayar, dan disuruh masak sendiri, hahaha. Fix, resto ini ga cocok buat orang yang udah laper banget. Kuahnya harus nunggu panas dulu, dan rajin2 ngaduk, biar sayur dan “bakso”nya mateng. Dagingnya juga harus dimasak dulu, jangan mpe gosong, tingkat kematangnya harus pas, hahaha. Untuk Sweet Beef BBQ nya enak. Kalo ‘bakso’-nya, biasa aja sih. Kuah kaldunya yang bikin enak, ini salah satu yang bikin gw kenyang. Kenyang kuah :D. Mau nambah ambil makanan lagi, malas, udah mau tutup juga dan menunya ga di stok ulang. Setelah selesai “masak”, langsung minta pelayannya untuk matiin apinya... karena asapnya mengganggu dan bikin sepet mata.

 
Gw ga merasakan rasa makanan Thailand di sini. Yang bernuansa Thailand cuman dekorasi ruangan, baju pelayang, dan tungkunya. Menurut gw, rasa makanannya kayak resto makanan Jepang. Padahal arti dari bahasa Thailand dari Raa Cha itu "Raja". Tapi perasaan gw ga diperlakukan kayak raja (disuruh masak sendiri), Jadi, kayaknya gw ga bakal ke sini lagi. Mending sekalian ke resto Jepang yang all you can eat, puas milih, nambah, dan kenyang, hahaha.



=END=
»»  Selengkapnya...

Wednesday, November 16, 2016

MAKAN SUSHI "MUTER" DI SUSHI TEI

Bisa dibilang, Sushi Tei di Margo City, Depok, baru buka gerainya beberapa hari yang lalu. Tapi, pas gw dateng, ternyata udah ngatri aja. Gw dapet antrian ke-4. Padahal waktu itu hari Senin malam, belum jam makan dan resto-resto yang lain sepi pengunjung. Apa ini karena euforia masih baru, atau memang dimana aja, cabang Sushi Tei selalu antri pengunjung???

Sekitar 10 menitan, gw dapat duduk untuk 2 orang, dan duduk di depan conveyor belt, tempat sushi-nya "muter2" :D. Ada juga sih, meja-mejanya, tapi khusus untuk rame2 sepertinya. Untuk sushi yang di conveyor belt itu harganya bervariasi, dilihat dari warna piringnya (jadi jangan ambil sembarangan yah, hahaha). 


Tips, ambil yang betul2 ingin kamu coba/makan aja. Kebetulan banget, gw cuman makan 2 jenis sushi yang mana dari yang paling murah dan paling mahal. Salmon Hana Ikura (55k) piring item-kuning dan Stamina Roll-isi ayam (15k) piring abu-abu. 



Untuk menu utama gw pesen Tempura Udon Ramen (69k) buat angetin perut dan badan, maklum musim hujan. Dan si pacar ketagihan sama Tamagoyaki-japanese omelette (15k), jadi pesen 2 kali. Untuk minuman, pas banget gw pesen ocha. Karena gw baru tahu pas bayar, ocha nya gratis dan bisa refill panas atau dingin ^^


Review:
Menu di Sushi Tei itu banyak banget dan itu yang bikin gw bingung, hehehe. Menu makanan Jepang dan Sushi-nya bisa gw bilang lengkap dan beragam, beda sama Ichiban Sushi. Tapi gitu, makin banyak pilihan malah bingung :'D Harganya bagi gw juga termasuk mahal yah, gw makan dengan menu segitu aja plus pajak bisa 250k! Dan itu ga kenyang, hahaha. Semua pelayannya ramah, selalu menawarkan untuk refill ocha. Namun sayangnya, waktu nunggu makanan jadi (order)-nya lama. Dalam 3 menu itu, kita harus nanya 1-2 kali ke pelayannya bagaimana nasib order kami. Dan yang paling ga enak, tiap ada makanan yang udah abis, langsung diberesin. Kayak ngusir secara ga langsung, hahaha. Tapi wajarlah, orang pengunjungnya rame dan banyak yang antri :)


===END===
»»  Selengkapnya...

Wednesday, November 9, 2016

MAKAN INDOMIE DI WHAT'S UP CAFE DEPOK

Mungkin gw agak telat yah nyobain salah satu tempat makan anak muda yang lagi hitz ini di Depok. Nama tempatnya What's Up Cafe, yang berlokasi di Jalan Margonda, Depok, seberangnya toko kue Almondtree. Waktu gw ke sana tuh, lagi ada perbaikan gorong-gorong jalan Margonda, jadinya parkiran agak berantakan dan kotor tanah, harus lewatin jembatan kayu dulu pula.

Emang betul kata orang, tempat ini selalu rame loh. Padahal gw dateng itu pas sebelum jam pulang kerja. Tapi tempat udah penuh banget. Apa lagi ada komunitas fotografi yang lagi bikin acara di sana, jadi tambah padet deh. Untungnya gw masih dapet meja di belakang. Menunya cukup banyak dan beragam, seperti menu andalannya Indomie , ada nasi goreng juga, kue cubit, roti bakar, burger-hotdog, mantau, bakso-sosis. Minumannya juga beragam, dari teh, jus, hingga smoothies.

Gw pesen Indomie Blackpper Beef (22k), Indomie Chicken Mushroom (20k), Ketang Goreng Sauce Barbeque (13k), Teh Tarik (10k), dan Lemon Tea (10k). Ternyata cewe gw kepedesan sama Indomie Blackpper Beef-nya, pedesnya di luar dugaan katanya. Akhirnya, untuk menetralisirnya, gw pesen lagi Air Mineral (5k), dan Roti Bakar Cokelat Ice Cream (16k).

Indomie Blackpper Beef

Indomie Chicken Mushroom

Review gw:
(+) Kalo rasa Indomie yang dikasih bumbu sih, sama semua yah. Tapi gw suka dengan daging ayamnya, potongannya gede-gede dan enak. Mushroom-nya juga enak :)
(+) Ketang gorengnya enak, 
(-) tapi saus barbeque-nya kaga enak, mending ga usah pake dah.
(+) Minumnya enak semua.
(+) First order, makanannya dateng cepet. 
(-) Secondary order, makanannya lama dateng, es krim gw sampe mencair.
(+) Dekorasi tempat 'anak muda' banget.
(-) Mejanya terlalu kecil untuk makanan 2 orang.
(+) Menyediakan fasilitas permainan, seperti catur, mini carambol, dan uno.
(-) Walaupun tempatnya luas, tapi areanya terbuka, berisik (apa lagi kalo ada acara), penuh asep rokok, sempit-jarak antara meja ke meja sedikit, dan panas. 
(+/-) Ada ruangan yang katanya VIP, full ac.
(+) Harga terjangkau, paling 1 orang 50 ribuan.


==END==
»»  Selengkapnya...

Friday, October 28, 2016

MAKAN MAKANAN KOREA DI MUJIGAE MARGO CITY DEPOK

Anyong haseyo… hehehe. Kali ini gw makan bareng sekeluarga di restoran Korea bernama Mujigae: bibimbab & casual Korean food. Sebenarnya, udah agak lama sih restoran ini ada, tapi gw males banget makan di sini, karena selalu antre (waiting list), hehehe. Gw dan keluarga pun makan di sini karena pilihan pertama kita, Imperial Kitchen di lantai atas Margo, sistemnya lagi error, ga bisa mesen makanan dulu. Menurut gw sih, itu error yang paling parah buat sebuah restoran, hahaha. 

Kami sengaja pas datang langsung cari makan, karena kalo jam makan siang di Margo, pasti rame banget deh. Jam setengah 1an aja restoran udah pada penuh, cuman Mujigae yang masih ada beberapa tempat kosong aja. Dari segi tempat cozy banget, cuman karena suasana berisik, lagu2 Koreanya jadi ga kedengaran. Untuk pesen makanan juga self service, menggunakan tablet yang ada di meja dan lengkap dengan instruksi cara pemakaian.

Karena bingung, jujur gw baru sekali makan makanan Korea, jadi gw pesen yang aman aja, Cheese Bibimbap (39.000). Dan jujur, rasanya biasa banget. Sayurnya juga kayak ga ada rasa. Malah menurut gw, lebih enak Bibimbap Ccozi & Friends yang pernah gw makan di Gandaria City (sekarang udah tutup). Rasa kejunya juga hambar :-(


Nyokap pesen Dolsot Bibimbap + Korean Fried Chicken with Spicy Bibimbap (41.000). Nah, malah menurut gw lebih enak KFC-nya, dari pada makanan gw, hahaha. Abang-abang gw pesen paketan, Paket Bulgogi 1 (Bulgogi, KFC, rice, japche, dan kimchi) dan Paket Bulgogi 2 (Bulgogi, fried oden mix, rice, japche, dan kimchi) seharga masing-masing 41.000++. Bokap pesen Budae Jigae-beef luncheon, sausage, nodles, macaroni, soup, dan steamed rice (46.000). Karena makanan gw, sekali lagi gw harus bilang, kurang enak, jadi gw ambilin daging2 yang ada di Budae Jigae dan kuah lumayan enak (warnanya merah banget, tapi ga pedes).


Untuk minuman kami pesen Choco Banana Milk+Hazelnut Puding (21.000), Citrus Honey White Tea (17.000), Umeseu Tea (18.000), dan air putih. Finally, dari segi rasa sih ada yang enak ada yang engga. Konsep dekorasi ruangan menarik, self service-nya oke banget (bisa dipake foto juga)-tinggal klik untuk order, panggil pelayan, atau bayar bill, dan waktu tunggu makan termasuk lama menurut gw. Abis gw makan, ternyata masih banyak yang antre loh. Over all, gw sih ga merekomendasikan tempat ini yah, buat yang BARU PERTAMA makan makanan Korea. Sorry banget :D


=END=
»»  Selengkapnya...

Tuesday, October 25, 2016

MAKAN SUSHI DI ICHIBAN SUSHI MARGO CITY DEPOK

Karena kebanyakan nonton orang nge-vlog makan sushi, gw pun jadi pengen makan sushi juga. Pas lagi jalan-jalan bareng pacar di Margo City Depok, gw jadinya makan siang di Ichiban Sushi. Gw pilih menu Unagi Donburi, karena pensaran dan lum pernah makan belut (unagi), yang katanya enak. Gw baru tahu kalo unagi itu mahal, 1 porsinya 80.000, udah dapat free ocha yang bisa di-refill sih. So far rasanya pas gw makan sih enak, dagingnya kaya daging ikan, tapi lebih rapuh. Kulitnya yang dipanggang terasa manis. Di dalam mangkongnya juga ada irisan telor dadar dan rumput laut yang menambah rasa makanannya. Pas gw makan, yang abis duluan malah telornya, hehehe :D


Untuk lebih menikmati sensai makan sushi, tadinya gw mau pesen Sushi Sashimi Set (60.000++), yang isinya sushi mentah semua. Tapi pacar gw pas lihat, kaya ga doyan gitu. Sebagai jalan tengah, dia pesen Beef Teriyaki Bento Set (68.000). Menu ini punya potongan daging tuna mentah. Solusi buat pacar yang pengen coba sushi, tapi lum berani. Yah tinggal tambah nasi biar kayak makan sushi betulan :-). Saran buat temen-temen yang kiranya bakal enek pas makan sushi mentah, coba deh sushinya dikasih shoya manis dan wasabi dikit, makan dalam satu gigitan, rasanya bakal enak banget loh!

Gw juga pesen Ebi Sushi (22.000) dan Roasted Sake (24.000), jenis sushi half cook, solusi buat orang yang ingin makan sushi, tapi ga mau yang mentah. Roasted Sake itu daging salmon half cook yang disiram arak jepang. Arak jepang punya rasa manis yang kuat banget pas udah kena lidah, tapi ga bikin mabok kog, hehe.

Selama gw makan, gw juga merhatiin sekeliling gw, dan ternyata banyak yang pesen Ichiban Roll, yang jenisnya ada Fish Cake, Kastu, Fish (8 roll, 24.000). Untuk menu minuman sih ga ada yang spesial. Untuk yang pesen minuman Ocha, dapat free refill yang hot atau yang cold.



=END=
»»  Selengkapnya...

Monday, October 24, 2016

CHEESECAKE FACTORY GANTI NAMA JADI ALMONDTREE CAKES

Oke. Ceritanya gw mau beli kue ulang tahun buat si pacar. Gw udah biasa beli cake ultah dari 2 toko kue terbesar di Depok, yaitu The Harvest dan Dapur Cokelat. Nah, beberapa bulan lalu, pas banget di daerah sekitar Margonda buka toko kue baru, yaitu Almondtree (sebelah Domino Pizza, tempatnya bekes Grapari Telkomsel). Jadi gw mau coba menu baru, gw kunjungilah website mereka di http://almondtreecakes.com/category/cake-collection. So far, jenis kue, ukuran, dan harga ga beda jauh sih sama toko kue tetangga.

Tapi, ada tapinya. Yang menarik menurut gw, dan poin plusnya adalah Almondtree mempunyai fasilitas order online yang ga dipunyai oleh tetangga (gw udah cek). Di websitenya jelas semua, dari masalah harga, ukuran, bayaknya, serta bisa langsung request ucapan ultahnya yang maksimal 25 karakter. Menurut gw, layanan Wording ini berguna banget, untuk kita2 yang kadang malu kalo harus ngucapin pesan ultah untuk di kue. Entah itu ucapan yang romatis, lucu, atau aneh, hehehe :D. Kita juga bisa request kartu ucapan gratis loh.


Untuk Delivery Timenya, pembeli dapat memilih layanan delivery untuk diantar, atau pickup untuk pembeli yang ingin langsung mengambil di outlet yang tersedia. Pembayarannya juga bisa cash (bayar di tempat), transfer, dan credit card. Gw pun langsung order via website. Namun, pas confirm metode pembayaran, terjadi gangguan internet (atau mungkin websitenya yang error). Dan tampilah pesan, bahwa order saya sudah terkonfirm, padahal saya belum bayar :D

Beberapa menit kemudian, masuk telepon yang saya cek via app Whoscall, dari Cheesecake Factory. Sempet bingung sih, kirain salah sambung. Ternyata yang nelpon memang orang dari Almondtree untuk mengkonfirmasi pesanan saya. Orang tersebut mengatakan bahwa terjadi masalah saat pemesanan, tapi pesanan langsung mereka teruskan ke outlet tepat saya pick up order, dan menyarankan untuk bayar di tempat saja.

Hari H gw datang ke Almondtree Margonda Depok. Eh ternyata pas dicek, orderan gw lum sampai ke tempat mereka :-(. Untungnya kue yang gw pesen ada stoknya, dan ga perlu nunggu lama. Kue yang gw beli itu Black Magic Truffle: Decadent chocolate truffle with layers of chocolate sponge. Ini salah satu best sellernya Almondtree loh (baru tahu juga). Nah, gw baru tahu juga Cheesecake Factory Ganti Nama Jadi Almondtree Cakes pas cake udah dibungkus dengan box Cheesecake Factory?!? O.0

Gw pun bertanya ke pegawainya, dan dia pun menceritakan, bahwa memang mulai saat ini Cheesecake Factory Ganti Nama Jadi Almondtree. Kenapa diganti, karena nama brand Almondtree-nya lebih mudah dikenal dan bisa untuk internasional. Perlahan-lahan, kedepannya semua outlet Cheescake akan berubah menjadi Almondtree. Untuk menu semua tetap sama, yang berubah hanya brandnya. Begitu kata mas-mas pegawainya yang berambut klimis dan berkacamata, dengan postur tubuh atletis (salah fokus). Btw, gw mulai kenal dan suka sama Cheescake saat nyobain Red Velvet-nya yang uenak banget loh :-) Sampai sekarang gw masih mengidolakan Red Velvet-nya Cheescake Factory, dan belum ada yang ngalahin. Hingga sekarang, box untuk kue-nya masih pake box Cheescake Factory, nunggu abis katanya, hehe. Tapi plastiknya udah Almondtree :p. Kalo mau box Almondtree yang ada pitanya dengan desain lux, kudu bayar lagi yah :D

Gw sih bersyukur, sekarang di daerah Margonda Depok, di setiap penjuru aksesnya ada toko kue besar. Almondtree di jalan menuju Margonda, Dapur Cokelat di Jalan Baru, dan Harvest di jalan keluar Margonda (kalo dari arah Kelapa 2-Akses UI).



=END=
»»  Selengkapnya...

Thursday, October 20, 2016

PENGALAMAN TES KPK

Waktu itu gw lihat lowongannya di harian Kompas, Sabtu, 27 Agustus 2016. Dengan tajuk Indonesia Memanggil 11, KPK membuka lowongan besar-besaran untuk lulusan D3 dan S1. Untuk rekrutmen kali ini, KPK bekerja sama dengan EXPERD Consultant. Karena gw lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi, jadi spesifikasi bagian yang cocok untuk latar belakang gw itu adalah Spesialis Hubungan Masyrakat Muda. Posisi yang dibutuhkan itu hanya 2 orang, sementara yang ngelamar ada lebih dari 200 orang untuk posisi ini. Dan pelamar hanya bisa mengisi 1 posisi saja. Semua proses lamarannya menggunakan e-recrument, dan setelah isi semua data, gw berhasil daftar di tanggal 30 Agustus 2016.

Pengumuman tes pertama untuk administrasi atau seleksi berkas itu tanggal 15 September. Ditanggal itu gw cek terus laman Pengumumannya, eh tapi lum keluar-keluar. Besok malemnya gw dapat email dari Pansel KPK, kalo gw lolos tes pertama dan berhak ikut tes kedua, Tes Online. Ini salah satu pencapain terbesar gw selama ngikutin e-recrument, dari OJK, BPJS, KAI, sampai BI, gw ga pernah lulus Tes Administrasi. Sampe terbesit pikiran, jangan2 ijazah kampus gw ga ngangkat, hehehe. Maklum bro, kita kan anak swasta... jangan2 didahulukan yang lulusan negeri.

Tes kedua itu, Tes Online. Diselenggarakan pada Sabtu, 17 September pukul 13:00-13:30. Peserta diharapkan mencari tempat ternyaman dan kualitas internet terbaik (ada poin-poin untuk tes kualitasnya). Karena modem gw suka ngaco, jadi gw nyari warnet. Tapi sekarang nyari warnet susah banget bro. Kalo di daerah perumahaan, udah ga ada. Jadi gw pergi ke Pondok Cina Depok. Dapet sih warnet, tapi tepatnya rental komputer dengan akses internet. Tempatnya terbuka langsung depan jalan, udara panas, hawa kipas angin, mouse-nya suka ngadat, dan tukang rental yang menyetel lagu melayu dengan suara keras. Di sanalah gw mulai Tes Online KPK... di warnet kecil, melawan ribuan pelamar dari seluruh Indonesia.

Tes Online rekrutmen Komisi Pemberantasan Korupsi 2016 terdiri dari 2 tes. Tes Kecerdasan dan Tes Kepribadian. Tes Kecerdasan ada 4 Tahap dengan durasi mengisi masing-masing + 4 menit.
Subtes 1: PERCEPTION (36 soal, 2 menit)
Menemukan angka yang hilang dari 0 sampai 9. Dan menemukan huruf yang muncul 2 kali.
Contoh: 123467890 jawaban  a.5  b.7  c.3
              EFGHIJKFT  jawaban  a.T  b.L  c.F
Tahap ini, gw ga selesai, soalnya banyak dan waktunya sebentar :-(

Subtes 2: LOGIC (9 soal, 7 menit)
Pada subtes ini, terdapat informasi yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan. Anda diminta untuk berpikir logis dan membaca dengan cermat informasi yang diberikan sebelum memilih jawaban.
Contoh: Joan lebih tinggi dari Meri, Meri lebih tinggi dari Janet. Janet lebih pendek dari Helen. Helen lebih tinggi dari Joan. Anna lebih pendek dari Bobi. Manakah kesimpulan yang benar?
a. Meri lebih tinggi dari Bobi
b. Bobi lebih tinggi dari Janet
c. Joan lebih tinggi dari Anna
d. Meri lebih pendek dari Helen
e. Jawaban a, b, c, dan d salah

Subtes 3: NUMERICAL SEQUENCE (13 soal, 3 menit)
Pada subtes ini, terdapat deretan angka yang memiliki pola tertentu. Tugas Anda meneruskan pola tersebut untuk mendapatkan angka selanjutnya.
Contoh: 27, 24, 21, 18, 15, ...

Subtes 4: CREATIVITY (18 soal, 3 menit)
Mencari 1 kata yang sama dan dapat digunakan untuk membentuk kata majemuk saat digabungkan (di awal atau akhir) dengan tiga kata yang ada pada soal.
Contoh:  Hamil  Tanggal  Orang  jawaban  a.M  b.K  c.T
Kenapa jawabannya T? Karena dari huruf T itu kita bisa bikin kata yang cocok dengan soal, menjadi Hamil Tua, Tangal Tua, Orang Tua. Setiap hurufnya, kita harus membayangkan sebuah kata yang bisa digabungkan dengan soal tersebut.

Tes Kepribadian durasinya 30 menit. Terdiri dari 48 pasang pernyataan. Anda diminta untuk memilih 1 dari 2 pilihan pernyataan yang diberikan di masing-masing soal, yang Anda rasa paling mendekati gambaran diri Anda atau yang paling mengekspresikan bagaimana perasaan Anda. Saran tes ini adalah, jawabannya harus konsisten! Walaupun banyak jawaban yang artinya mirip, atau katanya dibolak-balik, tetap cari jawaban yang pernah kamu pilih. Soalnya, kalo jawaban kamu beda-beda, bisa-bisa dikira kepribadian kamu bermasalah, hehehe.

Puji Tuhan gw lolos Tes Online KPK, yang artinya gw udah hampir setengah jalan. Masuk ke Tes Ketiga, Tes Potensi. Tesnya diadakan 2 hari dan 2 sesi dalam sehari, Sabtu dan Minggu di Universitas Indonesia. Gw dapat Bacth 1, Minggu, 2 Oktober 2016 di Fakultas Ilmu Keperawatan. Sebelum hari-H, selalu sempatkan untuk cek lokasi tes. Hal ini sangat berguna, karena gw baru tahu kalo FIK udah pindah gedung, hehehe. Sebelum tes kita juga harus menyiapkan beberapa dokumen untuk dibawa dan diverifikasi saat tes nanti, seperti KTP asli dan kopi, Ijazah asli dan kopi+legalisir, CV KPK sebanyak 5 lembar, surat pernyataan, pas foto 4x6, sertifikat, dan surat akreditasi.

Tes gw itu dimulai dari jam 7 sampai jam 12. Dan peserta disuruh datang 30 menit sebelum ujian. Fakta di lapangan, tes dimulai jam setengah 8. Tes gw di ruangan 304-306, yah kira2 ada 100 orang peserta di situ. Tes pertama dimulai, soal pertama dan kedua, menggambar pohon dan manusia dengan pensil HB. Untung gw udah pernah lewati tes ini. Tips-tipsnya bisa cek di cerita gw sebelumnya di sini. Soal ketiga dan keempat menjawab pertanyaan seputar karier peserta, seperti pekerjaan yang paling menantang dan pekerjaan yang paling tidak disukai, yang pernah dikerjakan.

Lajut tes kedua dan ketiga dengan kode V dan P, menggunakan lembar jawab komputer yang cukup disilang aja (X) dengan pensil 2B. Soal-soalnya antara lain:
-          Ilmu pengetahuan
-          Padanan Hubungan (Sinonim)
-          Intelijensi Numerik Umum
-          Bayangan Gambar / Cermin
-          Urutan Gambar
-          Menemukan Komponen Gambar yang Hilang (Essay)

Setelah tes ini selesai, peserta dikasih kesempatan ke toilet selama 5 menit. Pas banget, gw salah satu yang nahan pipis dari awal tes. AC dingin banget, perut lapar, dan peserta hanya duduk doang, berasa banget capeknya kan. Padahal masih pagi tuh waktu tesnya.

Tes berikutnya, Tes Pauli. Lembar kerjanya sebesar kertas koran bolak-balik. Lebih besar dan metodenya agak berbeda dari yang pernah gw kerjakan. Inti tips mengerjain Kreplin, yang pasti tenang dan jangan terburu-buru. Karena yang dinilai adalah konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang prima.

Lanjut lagi tes terakhir. Ini tes yang dikasih tahu durasi waktu mengerjakannya, yang mana tes-tes sebelumnya, hanya pengawasnya yang tahu waktu selesainya, dengan menunggu instruksi “Selesai” dari pengawas.

Tes terakhir ini durasinya hanya 1 jam, dengan 2 bagian. Bagian pertama, Tes Sifat-sifat pribadi (positif dan negatif), ada 3 soal, ga ada jawaban benar atau salah, karena semua tergantung kepribadian kita dalam mengisi jawaban. Bagian kedua, EPPS, dengan 225 soal yang jawabannya hanya ada 2 pilihan, yang paling mewakili diri sendiri. Tips untuk mengerjakan soal ini, cukup baca cepat saja dan langsung pilih yang jawabannya menurut lo “gw banget”. Jujur aja dalam menjawab, ga perlu bohong, karena nanti bakal ketahuan. Dengan waktu yang singkat dan soal yang banyak, peserta ga punya banyak waktu untuk mikir, jadi langsung aja jawab dengan cepat dan pasti yah!

Setelah melihat mengumuman di website, ternyata gw dinyatakan tidak lolos dalam Tes Potensi dan tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya :) Btw, yang ingin tahu tentang Tes Asesmen Kompetensi dan Bahasa Inggris KPK IM11, seperti ini:

Tempat tes dilaksanakan di Dinas Psikologi Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tes pertama yang dilakukan adalah Tes Bahasa Inggris, dimana soalnya terdiri dari 30 soal. Soalnya itu seperti Tes TOEFL. Ada reading, structure, dan grammar. Durasi tesnya hanya 1 jam saja. Setelah selesai Tes Bahasa Inggris, peserta diberikan semacam Essay dengan pertanyaan berkaitan dengan pengalaman kerja peserta. Setelah mengisi Essay peserta akan dipanggil satu per satu untuk melakukan Tes FGD (diskusi grup) dan Interview (wawancara awal). FGD masuk di dalam kelompok yang berjumlah 8 orang. Lokasinya di sebuah ruangan kecil yang terdapat 1 orang psikolog dan 2 orang pengawas yang menilai seluruh aktivitas peserta melalui video yang direkam yang terdapat di sudut ruangan. Soal FGD terdiri dari 2 soal tentang kasus tindak pidana korupsi. Waktu membaca 5 menit dan menuliskan apa solusi pelamar mengenai kasus tersebut. Setelah waktu habis, peserta harus mendiskusikannya secara bersama selama 15 menit. Saran, jangan sampai peserta diam terpaku dan tidak mengemukakan pendapat. Setelah FGD selesai, peserta akan melakukan Interview. Hal yang dipertanyakan adalah memperkenalkan diri dan hal-hal seputar pekerjaan yg tengah peserta jalani saat ini. Dan pertanyaan pamungkasnya adalah, "Apa motivasi pelamar ikut KPK?"
Sumber: Sopian Hadi & Vegya Jafirenita

Gud luck buat temen2 pelamar di IM11 dan IM12.

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI
PROGRAM INDONESIA MEMANGGIL 11
Registrasi Online: 29.804 pelamar 
Seleksi Administrasi: 2.966 pelamar
Tes Online: 1.680 pelamar
Tes Potensi: 423 pelamar
Tes Asesmen Kompetensi dan Bahasa Inggris: 298 pelamar
»»  Selengkapnya...

Thursday, October 13, 2016

KENA DENDA SUPLISI KMT COMMUTER LINE

Ceritanya, hari itu gw mau jemput pacar yang lagi ada kerjaan di Fave Hotel, LTC Glodok, Jalan Hayam Wuruk No. 127, Taman Sari, Mangga Besar, Jakarta Barat. Kantor gw di daerah Pejaten Barat, Pasar Minggu. Tadinya mau gw jemput naik motor aja… eh ternyata pas liat Google Map jaraknya jauh banget, sekitar 22 kilometer. Rutenya tuh lewat Rasuna Said -> HOS Cokroaminoto -> Sudirman ->  Thamrin -> Medan Merdeka -> Gajah Mada, wah pokoknya jauh banget dah. Padahal di peta sih rutenya lurus doang. Akhirnya gw memutuskan untuk naik kereta aja, ga capek dan ga macet. Berdasarkan saran dari Google Map, yang mau ke Fave Hotel, LTC Glodok bisa turun di Stasiun Kota (stasiun terakhir paling ujung dari rute Commuter Line Jakarta – Bogor), jaraknya hanya 1 kilometer dari stasiun.

Gw bukan pengguna kereta, jadi gw pinjem kartu kereta KMT (Kartu Multi Trip) punya temen kantor yang kebetulan lagi nginep di kantor, dia biasa naik kereta dan rumahnya di Bogor. Gw parkir motor di stasiun Pasar Minggu, yang ternyata parkirannya masih manual, belum e-cash kayak parkiran resmi di Pondok Cina, Depok. Walapun manual, pas gw pulang tarifnya sama kaya parkiran resmi, 8.000 rupiah (berapa jam pun, kecuali nginep). Padahal gw cuman 3 jaman :’D.

Sebelum masuk gate, gw cek saldo. Saldo tinggal 13.000. Pas tab in di gate, angka saldo tetap tertulis 13.000. Gw naik kereta dengan pemberhentian terakhir di Manggarai (keretanya mau balik lagi ke Bogor). Untungnya, di kereta gw ga dapat duduk, jadi gw diri di depan pintu (selalu ada hikmah di dalam setiap peristiwa). Di depan pintu itulah gw lihat peraturan yang sebenarnya dari dulu udah ada. Tapi karena gw bukan pengguna kereta aktif, jadi gw sering abai. Ya, peraturan itu bertuliskan: SUPLISI RP 50.000 > JIKA SALDO KURANG DARI RP 11.000 – PADA GATE TAP OUT. Deg. Seketika itu jantung gw berhenti sejenak, terus detak lagi. Gw berusaha ga panik, walaupun deg degan juga :D. Tetap tenang, dan berpikir terus. 

Saldo KMT temen gw 13.000. Keluar di stasiun terdekat pun tetap kena 3.000, yang artinya waktu gw tap out tinggal 10.000, dan pasti kena SUPLISI! Tapi, tunggu bentar, apa sih Suplisi itu? Kalo menurut KBBI versi Daring, sup·le·si /suplési/ n 1 penambahan; 2 tambahan. Mungkin bisa diartikan bahasa keren dari DENDA! Ditambah lagi tarif Commuter Line per Oktober 2016 naik. Jadinya, sisa saldo gw pasti di bawah ceban, dan bakal kena denda gocap! Suasana batin gw tambah mencekam saat tiba-tiba ada penumpang yang lagi diri, jatoh, ayan, dan pingsan X_X. Gw satu gerbong sama si korban. Puji Tuhan banyak penumpang yang langsung nolongin beliau, masih banyak ya orang baik di kota ini :). Di Stasiun Manggarai gw turun untuk ganti kereta, dan para petugas di sana juga cekatan dengan langsung menandu si korban dari kereta untuk dibawa ketempat yang lebih nyaman.

Di Commuter Line menuju Stasiun Kota gw dapet duduk dan coba browsing2 tentang Suplisi. Dua sumber yang gw baca, tidak membantu. Bahkan jawaban dari @CommuterLine terhadap pertanyaan seorang roker (anak kereta) tenang Suplisi, juga masih membingungkan. Ga jelas. Ga clear. Masih banyak yang belum mengerti ternyata tentang Suplisi. Dan akhirnya gw tiba di tujuan, stasiun terakhir pula, Stasiun Kota. No turning back. Pas turun, gw berusa ha seperti penumpang pada umumnya. Gw sempet muterin tuh stasiun, nyari-nyari pintu keluar rahasia, atau jalan tikus, hehehe. Sempet juga lihatin gerak-gerik petugas penjaga gate, nyari waktu saat-saat mereka lengah, dan gw kabur lewat kolong gate, hahaha.

Cara terlogik yang waktu itu gw pikirkan adalah, gw ga keluar gate atau tap out, nungguin pacar gw di Stasiun Kota, terus dia datang langsung top up kartu gw, baru gw tap out. Karena menurut gw waktu itu, Suplisi adalah Denda, yang artinya pas gw tap out, saldo di bawah 11.000, gw akan ditahan oleh petugas. Nah, poin yang ini gw ga tahu, bayar Suplisi-nya kemana??? Apa ke petugas? Ke loket? Atau di top up di KMT? Peraturan ini juga belum jelas, yang membuat para penumpang, termasuk gw bingung. Karena gw ga mau keluar duit 50.000, yah gw nunggu aja di stasiun.

Akhirnya pacar gw datang. Dia pun ke Loket untuk top up sebesar 20.000 ke KMT gw. Oleh Petugas Loket, KMT gw sudah dinyatakan kena Suplisi, dan harus membayar 11.000. Setelah top up, gw langsung ke gate untuk tap out. Di monitor gate tertulis “BELUM MASUK… PINALTI”, dan akhirnya gw disuruh keluar untuk tap in. Di gate tap in mucul kembali tulisan “STATUS PINALTI, HARAP HUBUNGI PETUGAS”. Dengan peringatan tersebut, gw ditahan oleh Petugas. Gw jelaskan kronologinya dari awal sampe gw SUDAH BAYAR SUPLISI-NYA. Gw juga punya bukti berupa struk yang gw tunjukin ke Petugasnya. Akhirnya, Petugas-nya mengizinkan gw masuk. Tapi gw ga terima gitu aja, karena status KMT-nya masih PINALTI dan pasti nanti bermasalah lagi pas tap out di Stasiun Pasar Minggu. Apalagi ini punya temen gw, ga enak banget gw. 

Akhirnya Petugas kedua datang, karena gw masih belum terima. Gw disuruh tunggu di depan pintu Loket, Petugas tersebut di dalam membahas dengan petugas-petugas Loket-nya. Petugas kedua itu keluar ruangan Loket, dia pun ternyata bingung apa yang sebenarnya terjadi. Dia ga tahu apa-apa juga! Intinya, gw udah bayar Suplisi, tapi keterangan KMT di gate masih PINALTI. Aduhhh. Petugas kedua masuk lagi, gw kembali menunggu. Akhirnya dia keluar, balikin KMT, ngasih gw duit 2.000, dan struk (yang gw lupa baca tulisannya). KMT-nya pun kembali normal saat gw tap in. Saldo gw saat tap in 19.000. Dan gw sama si Petugas masih ga tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Kesimpulan:
- Gw bayar Suplisi/Denda sebesar 11.000. Yang mana denda tersebut seharusnya untuk peraturan KMT yang TIDAK tap in atau tap out.
-  Sampai sekarang gw juga ga tahu, untuk Suplisi yang bayar 50.000 itu, bayar kemana, sama siapa, dan dimana?
-   Untuk Commuter Line, seharusnya KMT dengan saldo-saldo yang minim atau yang pas tap out di bawah 11.000, ada sistem yang memberi peringatan atau larangan saat penumpang akan tap in di gate. Kalo ga ada pemberitahuan begini, jadinya jebakan betmen untuk penumpang (kzl).

Gitu aja pengalaman gw kena denda suplisi KMT Commuter Line. Kalo ada yang mengerti tentang permasalahan gw di atas ini, tolong pencerahannya yah. Sekian dan terima kasih : )

»»  Selengkapnya...

Monday, October 3, 2016

COCO ICHIBANYA CURRY GRAND INDONESIA

Kemarin waktu gw lagi mau nonton Train to Busan di Grand Indonesia, gw sempet bingung mau makan dimana. Secara GI kan luas banget, dan banyak tempat makanan enak dengan macam jenis dan harga yang bervarian. Pas lagi turun dari lantai bioskop, West Mall, di Lantai 3A depan eskelator persis ada restoran Coco Ichibanya Curry. Tempatnya strategis dan menarik mata pengunjung yang datang. Gw inget di salah satu vlog-nya Raditya Dika, dia pernah makan di sini. Doi salah satu penggemar curry Jepang, dan menurut dia salah satu restoran curry Jepang terenak di Jakarta, ya di sini, Coco Ichibanya Curry. Walaupun katanya masih lebih enak di cabang Thailand.

Pas banget waktu gw dateng ga perlu waiting list, karena cuman untuk 2 orang. Padahal di luar lumayan banyak loh yang WL. Tempatnya cozy, mejanya ga terlalu sempit, dan suasanya restorannya ga berisik. Gw pesen Chicken Cutlet Omelet Curry dengan tingkat kepedasan standar, plus teh hangat (pake ceret kecil). Di resto ini tingakt pedas curry-nya bisa dipesan, Mild untuk anak-anak, Standar untuk orang yang ga pedes, dan Level 1-5. Level 1 juga ga terlalu pedes kog, walaupun ada rasa panas-panasnya di mulut, tapi rasa itu cepet ilang kog. Gw pernah makan curry sejenis di Singapura, namanya restonya Japanese Original Curry Rice. Dan rasanya mirip-mirip dengan ini, ENAK! Harganya juga sama dengan yang di SG. Untuk 2 orang, makan dan minum, plus tax dan service gw abis Rp 200.000.




Kesimpulan: Restoran ini rekomen banget buat kalian yang mau makan curry. Menurut gw ini salah satu restoran curry terenak di Jakarta. Gw pernah beberapa kali coba makan curry di restoran Jepang di Jakarta, tapi kebanyakan curry-nya seiprit, alias cuman pelengkap doang. Kalo di sini curry-nya penuh di piring lebar. Dari segi rasa, harga, pelayanan, nunggu makanan, dan tempat, semuanya Memuaskan. Gw pasti bakal dateng ke sini lagi. Oh iya, kalo ada yang punya rekomendasi tempat curry yang enak lagi di Jakarta, tolong komen di bawah yah. Gw mau nyoba yang lain nih. Terima kasih :-)

»»  Selengkapnya...

Friday, September 30, 2016

PENGALAMAN INTERVIEW DI PT. DHANAJAYA BOGAINDO

Gw melamar di PT. Dhanajaya Bogaindo, untuk posisi Marcomm-Sosmed & Promotion (kerjaan 3 orang nih) via JobsDB pada 23 Agustus 2016. Rabu, 8 September 2016 pagi, gw dapat SMS untuk interview pada Kamis, 9 September 2016, pukul 09:00. Gw pun langsung balas SMS konfirmasi itu segera.

Tes dimulai jam 09:30 (gw kirain interview doang), seperti biasa, isi form biodata dan lembar kedua menjawab 12 pertanyaan tentang karakter dan pekerjaan. Habis itu, jeda sebentar, tes berikutnya adalah Tes Kreaplin. Jeda lagi, Tes Daya Ingat. Lanjut lagi Tes Ketelitian. Berikutnya Tes Translate IND-ENG dan ENG-IND. Lalu tes terakhir menjawab 5 pertanyaan seputar pekerjaan di sini menggunakan Bahasa Inggris. Ini salah satu pengalaman interview gw dengan tes terbanyak dan macem-macem jenisnya.

Selesai rangkaian psikotest itu jam 12, dan hanya tersisa 2 orang, termasuk gw untuk diinterview di posisi ini. Di ruangan interview gw ditanya-tanya oleh Pak Rizky, beliau masih muda dan orangnya asik banget, bikin gw tenang dan suasana interview ga tegang. Kemudian, dia keluar dan manggil seorang bapak-bapak, yang gw rasa ini Head HRD-nya. Proses interview pun di mulai. Gw tegang. Beda dengan anak muda yang tadi, bapak ini punya persona yang kuat, killer, serem, dan bikin gw jiper. Pertama gw disuruh introduce menggunakan bahasa Inggris. Gw gagap, blank, ga jelas ngomong apa. Di tengah jalan gw distop, dan dia bilang, ‘Kamu ga pernah ikut kursus bahasa Inggris ya?’ Gw jawab, ’ga pernah pak.’ Lalu respons dia, ’pantes aja, berantakan bahasa Inggris Anda.’ T.T Intimidasi yang gw terima ga sampe di situ aja. Gw di suruh cerita terus pengalaman gw dan apa yang gw dapat selama bekerja. Setiap gw selesai cerita, dia cuman jawab, ‘Terus. Terus. Terus.’ Sampai gw ga bisa cerita lagi. Lanjut lagi, dia bikin struktur dan itungin jumlah karyawan kantor gw sebelumnya. Waktu dia itung, ternyata minus 20 orang! Untung gw bisa ngeles, hahaha. The next intimidation is mengkonter keahliahan atau kelebihan gw dengan hasil Psikotest :/ Abis itu gw disuruh email ke dia tentang rencana kerja gw di sini bila diterima. Di kasih waktu 2 hari. Gw udah email, dan hingga hari ini gw lum dapat balasan.

Alasan kenapa gw ga diterima (menurut gw):
1. Semua status sosial media perusahaan ditulis menggunakan bahasa Inggris dan ga boleh ada typo. Sementara gw ga fasih Inggris, perkenalan diri aja blepotan, hehehe.
2. Sepertinya diutamakan yang pernah bekerja di FnB.

Pesan moralnya, gw dapat pengalaman baru tentang jenis psikotest dan di-interview oleh HRD Killer.



=END=
»»  Selengkapnya...

Monday, September 19, 2016

TRAIN TO BUSAN

Tayang perdana 31 Agustus 2016. Dari awal lihat trailer pertamanya di YouTube pada 23 Juni 2016, gw udah berminat banget pengin nonton nih film. Gw emang suka film-film bertemakan zombie, apalagi kali ini Korea Selatan ikut memulai tema zombie. Karena kesibukan dan di tempat gw ga ada Blitz, harus ke CGV Blitz Grand Indonesia, gw baru sempet nonton Sabtu kemarin. Untungnya filmnya masih ada, dan jam tanyangnya masih ada 5 kali penayangan, lumanyan banyak untuk film yang udah mau 1 bulan nampang di bioskop. Apalagi studionya masih penuh loh, padahal filmnya termasuk udah lama.

Train to Busan adalah film pertama Korea yang bertemakan zombie, masuk kategori horror-thriller. Dengan durasi 1 jam 58 menit, perasaan penonton akan dicampur aduk di film ini, perasaan tegang, tenang, tegang lagi, mencekam, serem, ada lucunya, plus sedih, dan drama khas Korea juga ada. Film ini adalah kisah perjalanan seorang ayah yang mau mengantar anaknya ke Busan, tempat mantan istrinya tinggal, dengan kereta api. Ternyata, salah satu penumpang yang naik sudah terinfeksi, ia mulai mengigiti dan menyebarkan virus zombie ke seluruh penumpang kereta! Terjadilah kepanikan dan kekacauan di tempat itu, semua penumpang berbondong-bondong lari menuju gerbong paling depan. Keseruan pun dimulai saat perjalanan di dalam kereta, sempat berhenti di sebuah stasiun yang sudah chaos juga, lalu lanjut menuju Busan dengan kereta yang penuh zombie. Tetap ada actionnya, menggunakan tangan kosong atau benda tumpul. Sayangnya, tidak ada tembak-tembakan dengan zombie seperti film Barat, mungkin biar tambah tegang yah :-)



Kesimpulan: Untuk film perdana dengan tema zombie, menurut gw film Korea ini berhasil! Terbukti rating-ratingnya di website review, hasilnya tinggi. Untuk kelemahan sang zombie, menurut gw lebih masuk akal, ketimbang yang terjadi di film World War Z. Kekurangnya menurut gw, muka zombienya lebih mirip hantu-hantu versi film Korea, hehehe. Waktu orang berubah jadi zombie, agak lebay juga berubahnya, sampai meliuk-liuk gitu, khas banget deh film hantu mereka. Beberapa efek ledakan dan sosok zombienya masih ada yang pake komputer. Namun kalo lihat zombie yang berhamburan keluar, mengingatkan kita dengan World War Z. Kelebihannya menurut gw, cerita simple, alur straigt to the point, settingnya cuman di kereta, jadi ga cerita ga ngelebar kemana-mana. Ga ketebak siapa yang selamat, plus gw suka endingnya :-). 
Scene favorit gw adalah saat rombongan yang selamat harus melewati 4 gerbong yang penuh zombie untuk menemui keluarga mereka! 
Quote favorit: Anak mu saat ini pasti melihat kau seperti orang brengsek. Tapi percaya lah, kelak saat dia dewasa, dia akan mengerti, apa yang kau kerjakan selama ini semua hanya untuk dia.
»»  Selengkapnya...

Tuesday, September 13, 2016

PENYANYI INDONESIA DENGAN VIEWER TERBANYAK DI YOUTUBE (UPDATE 2016)

Tahun 2013 gw pernah nulis postingan tentang Penyanyi Indonesia Dengan Viewer Terbanyak di YouTube, waktu itu yang mendapatkan penghargaan ini jatuh kepada Dadali Band, dengan viewer sebanyak 18.194.179. Untuk mencapai angka ini prosesnya cukup singkat guys, cuman 6 bulan dari waktu mereka meng-upload video clip-nya yang berjudul "Disaat Aku Mencintaimu". Hasil tersebut diganjar oleh Penghargaan MURI di tahun yang sama. Untuk lengkapnya, bisa lihat di post gw sebelumnya, di sini Dadali Band: Penyanyi Indonesia Dengan Viewer Terbanyak di YouTube (2011). Kalo gw update sekarang, September 2016, viewer video clip ini sekarang bertambah menjadi 48.495.095. Angka ini lumayan luar biasa yah guys, untuk band yang jarang muncul, hehehe. Nah, tahun ini kita punya juaranya loh. Berikut, beberapa penyanyi yang YouTube-nya di atas Dadali Band, 50 juta viewer, dan dalam waktu singkat juga:

1. Cita Citata - SAKITNYA TUH DISINI sebanyak 69.426.994, yang diposting pada Oktober 2014.
2. Geisha - LUMPUHKAN INGATANKU sebanyak 55.597.957, yang diposting pada Juni 2013.
3. Isyana Sarasvati - TETAP DALAM JIWA sebanyak 51.417.579, yang diposting Juni 2015.
4. Ayu Ting Ting - SAMBALADO sebanyak 46.924.451, yang diposting September 2015.

Salut yah untuk penyanyi Indonesia, makin tahun, selain musiknya bertambah kualitas, jumlah viewer-nya juga meningkat tajam. Yang penting, kita patut bangga karya anak bangsa bisa menembus viewer sebanyak itu. Serta mari kita selalu mengapresiasi karya-karya anak bangsa. Maju terus industri musik Indonesia :)
 
»»  Selengkapnya...

Monday, September 12, 2016

PENGALAMAN INTERVIEW DI PT. DWIDAYA INDOEXCHANGE (EZYTRAVEL)

Gw melamar di PT. Dwidaya Indoexchange (Ezytravel) untuk posisi Sosial Media Officer via JobsDB pada tanggal 23 Agustus. Kamis, 25 Agustus 2016 pagi, pas gw selesai mandi, gw dapat 2 panggilan miss call, dari nomor (021-2312602) yang sama dan gw rasa ini dari perkantoran. Agak sempet resah aja, takut ilang kesempatan, siapa tahu itu panggilan interview. Tapi, yah tetep positive thinking aja, kalo rezeki ga kemana. Beberapa menit kemudian, ada telepon lagi dari nomor yang sama, langsung aja gw jawab. Telepon itu dari Ibu Euis selaku HR Ezytravel yang mengundang gw untuk interview dan tes pada Jumat, 26 Agustus 2016, pukul 08:30-sampai selesai. Email konfirmasi dan form biodata juga dikirim beliau siangnya. Gw pribadi lebih suka konsep seperti ini, form di-email, kita tinggal isi (ngetik), ga pegel, dan langsung dibawa pas interview, ga perlu isi-isi lagi di TKP.

Dwidaya Tour & Travel, gw rasa pasti udah pada tahu yah. Ini adalah salah satu perusahaan besar tour & travel di Indonesia yang udah puluhan tahun loh. Nah, anak perusahaannya, Ezytravel ini adalah toko onlinenya, websitenya ezytravel.co.id. Alamatnya di Jl. Samanhudi No. 22C, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Gw berangkat dari rumah di Depok jam 06:30, naik CommuterLine dari Stasiun Pondok Cina dan turun di Stasiun Mangga Besar. Kereta cukup lancar dan bersahabat, penuh tapi masih bisa masuk dan dapet tempat berdiri. Tadinya dari Stasiun Mangga Besar gw pengin naik Gojek aja, biar ga nyasar. Ternyata di petanya cuman berjarak 1 kilometer doang, which is 4 ribu tarifnya. Karena ga enak ma Bang Gojek kalo bayarnya murah dan gw nyampe jam 8, jadi gw putuskan jalan kaki aja, dengan kemeja lengkap+jacket dan sepatu pantofel. Bodohnya gw, dengan polos gw jalan dengan nyari nomor 22, mengikuti hitungan gedung-gedung di sebelah kiri jalan. Gw bertanya ke orang pertama, ‘dia bilang ga tahu.’ Orang kedua menjawab, ‘nomor di daerah sini ngacak,’ dan orang ketiga bilang, ‘nomor genap di seberang mas.’ Setelah berjalan jauh, gw nyebrang dan nyari lagi tuh nomor. Dapat nomor 22, dan ternyata itu deket stasiun, artinya gw cuman bolak balik doang! Nomor 22 ternyata bukan kantor Ezytravel, tapi gereja!!! Untungnya pas gw tanya penjaga di situ dia langsung tahu, ‘kantornya masih lurus terus mas, setelah lampu merah Pasar Baru’, yang gw itung-itung ternyata masih 1 kilo lagi T_T. Nyampe di kantor Ezytravel pas banget setengah 9, dengan badan panas, kemeja basah keringet, dan muka kucel (lo bisa bayangin kan, panas, gersang, kotornya daerah Pasar Baru). Kantornya di belakang, depannya agent travel, dan tes interviewnya di lantai 4...

Tes dimulai jam 9, walaupun gitu masih banyak yang dateng telat. Gw heran, kayaknya zaman sekarang banyak orang ga terlalu peduli untuk datang tepat waktu pas interview. Tes pertama, kita nulis tangan Siapa Diri Kita sebanyak setengah halaman HVS dengan waktu yang ditentukan. Tes kedua adalah psikotest, yang buku soalnya berjudul TIKI. Ada 5 tes, pertama itung-itungan (sulit guys, ada tambah, kurang, bagi, perkalian, desimal, dan per peran), gw paling lemah bagian ini dan isinya dikit. Tes berikutnya nyocokin gambar, bentuk, dan corak (gampang). Tes ketiga mencari kata persamaan atau perbedaan (kecil), dan tes keempat sama seperti tes kedua, tapi jumlah gambarnya lebih banyak dan rumit. Nah, tes kelima ini yang menurut gw absurd dan ga ngerti apa maksud dan tujuannya. Soalnya terdiri dari sebuah cerita panjang yang ga ada titik komanya, banyak titik-titik yang harus diisi tapi bingungin ngisinya itu dimananya. Beberapa ada yang kita harus gambar di antara kalimat. Pokoknya aneh banget deh, bikin puyeng. Soal dan jawabannya, kumpulan dari soal-soal yang kita kerjakan sebelumnya. Kalo ada yang pernah tes kayak gini dan tahu maskud dari tes kelima, tolong pencerahannya di kolom komentar ya : )


Tes berikutnya adalah tes gambar. Dan gw ga bisa gambar. Gambar pertama adalah gambar orang full body, dan kedua gambar pohon (Ga boleh pohon-pohon mainstream). Ini beberapa penjelasan tentang psikotest gambar yang gw dapat dari rekan gw yang HRD dan Tips-nya:
Gambar orang: Gambar jenis kelamin yang berbeda, berarti kamu ga normal. Gambar orangnya kecil, kamu orang yang pesimis. Gambar orang dengan telapak tangan terlihat, berarti kamu orangnya terbuka. Ga apa apa gambarnya jelek, yang penting jadi : D
Gambar pohon: Harus gambar pohon yang lebat daunnya, berbuah, beranting banyak, serat kayunya tebal, dan akarnya kuat hingga ke tanah. Gambar ini, katanya, dapat menjelaskan psikologi Anda nantinya dalam berorganisasi, memimpin, dan bekerja bersama dalam tim.

Selesai rangkaian psikotest itu jam 11, para pelamar untuk posisi Social Media Officer disuruh ke lantai 2 untuk interview. Ada 6 orang, termasuk gw.  Di ruangan interview ada 2 orang HRD (satu cewe kurus dengan wajah agak bingung, yang kedua cewe gendut yang tidak bersahabat dan cenderung sombong, menurut gw). Proses interviewnya palingan cuman 5 menit. Pertanyaan mereka cuman satu dan sama semua ke semua pelamar SosMed: Apa menurut kamu tentang buzzer di Instagram?

Setelah itu gw disuruh nunggu untuk panggilan kedua. Hingga hari ini gw lum dapat panggilan dari mereka.
Alasan kenapa gw ga diterima (menurut gw):
1. Jawaban gw tentang buzzer sepertinya salah.
2. Ini salah satu interview gw, yang gw ga nyaman, HRD-nya menurut gw ga friendly. Ga tahu mereka bosen, capek, ga ngerti SosMed, atau emang wataknya seperti itu, atau juga gw yang ga sesuai kriteria mereka? Prosesnya berjalan datar dan pasif, gw jadi sulit untuk “menjual diri” gw.

Pesan moralnya, gw dapat banyak banget pelajaran baru tentang jenis psikotest dan tujuan dalam tes tersebut.



=END=
»»  Selengkapnya...

JALAN-JALAN KE SINGAPUR - 5

Pukul 9 pagi, gw check out dari hotel. Penerbangan gw masih jam 5 sore, jadi setelah packing, kalo mau barang bisa dititipkan terlebih dahulu di resepsionis. Agenda selanjutnya gw akan ke Bugis Street. Karena udah sering naik MRT, gw ke sana naik bus, kebetulan haltenya pas depan Clarke Quay Center. Tapi sebelumnya, gw nanya dulu ke resepsionis, naik bus nomor berapa untuk ke Bugis. Kalo ga salah busnya itu nomor 12 dan bus tingkat. Singapore itu memang betul smart city... terbukti di halte busnya ada LCD yang memberikan info nomor bus serta berapa menit lagi tiba dan menit ketibaan berikutnya. Tips untuk naik di bus Singapore, kalo kamu ga pake e-money, kamu harus bayar pake uang cash, tapi harus koin dan uang pas, karena sopirnya ga bakal kasih uang kembalian. Bayarnya bisa di mesin sebelah pak sopir.


Perjalanan ke Bugis terbilang lancar dan cukup deket, cuman 2 halte doang. Bugis Street menurut gw mirip kaya pasar Blok M di Jakarta, tempatnya terbuka. Waktu gw datang masih pagi, jadi banyak toko yang belum buka, tapi udara udah panas banget. Jadi gw dan rombongan nyebrang ke Bugis Juction untuk ngadem. Beberapa bagian malnya ada wilayah terbuka gitu, mirip Cilandak Town Square di Jakarta. Beberapa toko pakaian yang gw kunjungin adalah DC Super Heroes, Giordano, Bossini, Under Armor dan Vintage yang ga ada di Jakarta, Share Tea sambil istirahat, lalu makan siang di food junction. Gw makan Japanese Original Curry Rice porsi besar, harganya cuman 5 SGD loh. Bugis Junction isinya ga cuman toko bermerek loh guys, banyak juga merek-merek Singapore yang harganya masih relatif murah. Bisa menjadi salah satu alternantif tujuan wisata belanja barang bermerek di Singapore.
Japanese Original Curry Rice
Selesai makan, gw nyebrang lagi ke Bugis Street untuk beli oleh-oleh. Kalo menurut gw pribadi, barang-barang di sini lebih murah dari pada Orharch Rd. Tadi ada beberapa barang bagus yang menurut gw harganya kelewat mahal untuk ukuran pasar. Kalo kata temen gw sih, sistemnya sama kaya di Indonesia, tawar sampai harga terendah, hehe. Oh iya, di sini juga banyak jajanan dan ada money changer yang nerima rupiah. Gw balik ke kantor naik bus lagi, dan jaraknya 5 halte dari Bugis Street ke Clarke Quay Center. Sampe di hotel jam 2 siang, dan langsung menuju Changi Airport dengan menggunakan MRT lagi.
Kalo gw pribadi sih lebih seneng kereta/MRT langsung atau khusus ke bandara, seperti di Malaysia. Kalo di Singapore, MRT-nya gabung dengan trayek umum, jadi ga bisa sedikit nyantai, karena kita bawa banyak barang dan harus berbaur dengan penumpang lain (kalo jam padat bisa penuh banget).

Gw balik ke Jakarta naik Air Asia lagi. Gate-nya itu di D-48, itu adalah Gate terakhir yang paling ujung. Kebayangkan luasnya Changi dan untuk ke Gate itu aja perlu jalan kaki 10 menit. Di dalam pesawat, lagi-lagi delay, 1 jam guys. Tapi karena gw udah capek banget, gw langsung tidur, jadi ga berasa. Awalnya sebelah bangku gw kosong, lumayan bisa duduk depan jendela, eh ternyata ada ibu dan anak yang pindah sebelah gw, karena suami dan anaknya persis di belakang bangku gw. Walhasil selama perjalanan lumayan berisik dengan celotehan bocah-bocah.

Oke, segitu aja perjalanan gw selama di Singapore. Semoga catatan gw ini bisa bermanfaat yah buat kalian yang baca ^^. Terima kasih sudah berkunjug ke blog gw dan menyempatkan waktunya untuk membaca tulisan gw ini. Bila ada yang mau tanya-tanya, silakan tinggalkan di kolom komentar yah guys. Kalo ada waktu, pasti gw langsung bales kog. Sekian.


END
»»  Selengkapnya...