Friday, September 30, 2016

PENGALAMAN INTERVIEW DI PT. DHANAJAYA BOGAINDO

Gw melamar di PT. Dhanajaya Bogaindo, untuk posisi Marcomm-Sosmed & Promotion (kerjaan 3 orang nih) via JobsDB pada 23 Agustus 2016. Rabu, 8 September 2016 pagi, gw dapat SMS untuk interview pada Kamis, 9 September 2016, pukul 09:00. Gw pun langsung balas SMS konfirmasi itu segera.

Tes dimulai jam 09:30 (gw kirain interview doang), seperti biasa, isi form biodata dan lembar kedua menjawab 12 pertanyaan tentang karakter dan pekerjaan. Habis itu, jeda sebentar, tes berikutnya adalah Tes Kreaplin. Jeda lagi, Tes Daya Ingat. Lanjut lagi Tes Ketelitian. Berikutnya Tes Translate IND-ENG dan ENG-IND. Lalu tes terakhir menjawab 5 pertanyaan seputar pekerjaan di sini menggunakan Bahasa Inggris. Ini salah satu pengalaman interview gw dengan tes terbanyak dan macem-macem jenisnya.

Selesai rangkaian psikotest itu jam 12, dan hanya tersisa 2 orang, termasuk gw untuk diinterview di posisi ini. Di ruangan interview gw ditanya-tanya oleh Pak Rizky, beliau masih muda dan orangnya asik banget, bikin gw tenang dan suasana interview ga tegang. Kemudian, dia keluar dan manggil seorang bapak-bapak, yang gw rasa ini Head HRD-nya. Proses interview pun di mulai. Gw tegang. Beda dengan anak muda yang tadi, bapak ini punya persona yang kuat, killer, serem, dan bikin gw jiper. Pertama gw disuruh introduce menggunakan bahasa Inggris. Gw gagap, blank, ga jelas ngomong apa. Di tengah jalan gw distop, dan dia bilang, ‘Kamu ga pernah ikut kursus bahasa Inggris ya?’ Gw jawab, ’ga pernah pak.’ Lalu respons dia, ’pantes aja, berantakan bahasa Inggris Anda.’ T.T Intimidasi yang gw terima ga sampe di situ aja. Gw di suruh cerita terus pengalaman gw dan apa yang gw dapat selama bekerja. Setiap gw selesai cerita, dia cuman jawab, ‘Terus. Terus. Terus.’ Sampai gw ga bisa cerita lagi. Lanjut lagi, dia bikin struktur dan itungin jumlah karyawan kantor gw sebelumnya. Waktu dia itung, ternyata minus 20 orang! Untung gw bisa ngeles, hahaha. The next intimidation is mengkonter keahliahan atau kelebihan gw dengan hasil Psikotest :/ Abis itu gw disuruh email ke dia tentang rencana kerja gw di sini bila diterima. Di kasih waktu 2 hari. Gw udah email, dan hingga hari ini gw lum dapat balasan.

Alasan kenapa gw ga diterima (menurut gw):
1. Semua status sosial media perusahaan ditulis menggunakan bahasa Inggris dan ga boleh ada typo. Sementara gw ga fasih Inggris, perkenalan diri aja blepotan, hehehe.
2. Sepertinya diutamakan yang pernah bekerja di FnB.

Pesan moralnya, gw dapat pengalaman baru tentang jenis psikotest dan di-interview oleh HRD Killer.



=END=
»»  Selengkapnya...

Monday, September 19, 2016

TRAIN TO BUSAN

Tayang perdana 31 Agustus 2016. Dari awal lihat trailer pertamanya di YouTube pada 23 Juni 2016, gw udah berminat banget pengin nonton nih film. Gw emang suka film-film bertemakan zombie, apalagi kali ini Korea Selatan ikut memulai tema zombie. Karena kesibukan dan di tempat gw ga ada Blitz, harus ke CGV Blitz Grand Indonesia, gw baru sempet nonton Sabtu kemarin. Untungnya filmnya masih ada, dan jam tanyangnya masih ada 5 kali penayangan, lumanyan banyak untuk film yang udah mau 1 bulan nampang di bioskop. Apalagi studionya masih penuh loh, padahal filmnya termasuk udah lama.

Train to Busan adalah film pertama Korea yang bertemakan zombie, masuk kategori horror-thriller. Dengan durasi 1 jam 58 menit, perasaan penonton akan dicampur aduk di film ini, perasaan tegang, tenang, tegang lagi, mencekam, serem, ada lucunya, plus sedih, dan drama khas Korea juga ada. Film ini adalah kisah perjalanan seorang ayah yang mau mengantar anaknya ke Busan, tempat mantan istrinya tinggal, dengan kereta api. Ternyata, salah satu penumpang yang naik sudah terinfeksi, ia mulai mengigiti dan menyebarkan virus zombie ke seluruh penumpang kereta! Terjadilah kepanikan dan kekacauan di tempat itu, semua penumpang berbondong-bondong lari menuju gerbong paling depan. Keseruan pun dimulai saat perjalanan di dalam kereta, sempat berhenti di sebuah stasiun yang sudah chaos juga, lalu lanjut menuju Busan dengan kereta yang penuh zombie. Tetap ada actionnya, menggunakan tangan kosong atau benda tumpul. Sayangnya, tidak ada tembak-tembakan dengan zombie seperti film Barat, mungkin biar tambah tegang yah :-)



Kesimpulan: Untuk film perdana dengan tema zombie, menurut gw film Korea ini berhasil! Terbukti rating-ratingnya di website review, hasilnya tinggi. Untuk kelemahan sang zombie, menurut gw lebih masuk akal, ketimbang yang terjadi di film World War Z. Kekurangnya menurut gw, muka zombienya lebih mirip hantu-hantu versi film Korea, hehehe. Waktu orang berubah jadi zombie, agak lebay juga berubahnya, sampai meliuk-liuk gitu, khas banget deh film hantu mereka. Beberapa efek ledakan dan sosok zombienya masih ada yang pake komputer. Namun kalo lihat zombie yang berhamburan keluar, mengingatkan kita dengan World War Z. Kelebihannya menurut gw, cerita simple, alur straigt to the point, settingnya cuman di kereta, jadi ga cerita ga ngelebar kemana-mana. Ga ketebak siapa yang selamat, plus gw suka endingnya :-). 
Scene favorit gw adalah saat rombongan yang selamat harus melewati 4 gerbong yang penuh zombie untuk menemui keluarga mereka! 
Quote favorit: Anak mu saat ini pasti melihat kau seperti orang brengsek. Tapi percaya lah, kelak saat dia dewasa, dia akan mengerti, apa yang kau kerjakan selama ini semua hanya untuk dia.
»»  Selengkapnya...

Tuesday, September 13, 2016

PENYANYI INDONESIA DENGAN VIEWER TERBANYAK DI YOUTUBE (UPDATE 2016)

Tahun 2013 gw pernah nulis postingan tentang Penyanyi Indonesia Dengan Viewer Terbanyak di YouTube, waktu itu yang mendapatkan penghargaan ini jatuh kepada Dadali Band, dengan viewer sebanyak 18.194.179. Untuk mencapai angka ini prosesnya cukup singkat guys, cuman 6 bulan dari waktu mereka meng-upload video clip-nya yang berjudul "Disaat Aku Mencintaimu". Hasil tersebut diganjar oleh Penghargaan MURI di tahun yang sama. Untuk lengkapnya, bisa lihat di post gw sebelumnya, di sini Dadali Band: Penyanyi Indonesia Dengan Viewer Terbanyak di YouTube (2011). Kalo gw update sekarang, September 2016, viewer video clip ini sekarang bertambah menjadi 48.495.095. Angka ini lumayan luar biasa yah guys, untuk band yang jarang muncul, hehehe. Nah, tahun ini kita punya juaranya loh. Berikut, beberapa penyanyi yang YouTube-nya di atas Dadali Band, 50 juta viewer, dan dalam waktu singkat juga:

1. Cita Citata - SAKITNYA TUH DISINI sebanyak 69.426.994, yang diposting pada Oktober 2014.
2. Geisha - LUMPUHKAN INGATANKU sebanyak 55.597.957, yang diposting pada Juni 2013.
3. Isyana Sarasvati - TETAP DALAM JIWA sebanyak 51.417.579, yang diposting Juni 2015.
4. Ayu Ting Ting - SAMBALADO sebanyak 46.924.451, yang diposting September 2015.

Salut yah untuk penyanyi Indonesia, makin tahun, selain musiknya bertambah kualitas, jumlah viewer-nya juga meningkat tajam. Yang penting, kita patut bangga karya anak bangsa bisa menembus viewer sebanyak itu. Serta mari kita selalu mengapresiasi karya-karya anak bangsa. Maju terus industri musik Indonesia :)
 
»»  Selengkapnya...

Monday, September 12, 2016

PENGALAMAN INTERVIEW DI PT. DWIDAYA INDOEXCHANGE (EZYTRAVEL)

Gw melamar di PT. Dwidaya Indoexchange (Ezytravel) untuk posisi Sosial Media Officer via JobsDB pada tanggal 23 Agustus. Kamis, 25 Agustus 2016 pagi, pas gw selesai mandi, gw dapat 2 panggilan miss call, dari nomor (021-2312602) yang sama dan gw rasa ini dari perkantoran. Agak sempet resah aja, takut ilang kesempatan, siapa tahu itu panggilan interview. Tapi, yah tetep positive thinking aja, kalo rezeki ga kemana. Beberapa menit kemudian, ada telepon lagi dari nomor yang sama, langsung aja gw jawab. Telepon itu dari Ibu Euis selaku HR Ezytravel yang mengundang gw untuk interview dan tes pada Jumat, 26 Agustus 2016, pukul 08:30-sampai selesai. Email konfirmasi dan form biodata juga dikirim beliau siangnya. Gw pribadi lebih suka konsep seperti ini, form di-email, kita tinggal isi (ngetik), ga pegel, dan langsung dibawa pas interview, ga perlu isi-isi lagi di TKP.

Dwidaya Tour & Travel, gw rasa pasti udah pada tahu yah. Ini adalah salah satu perusahaan besar tour & travel di Indonesia yang udah puluhan tahun loh. Nah, anak perusahaannya, Ezytravel ini adalah toko onlinenya, websitenya ezytravel.co.id. Alamatnya di Jl. Samanhudi No. 22C, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Gw berangkat dari rumah di Depok jam 06:30, naik CommuterLine dari Stasiun Pondok Cina dan turun di Stasiun Mangga Besar. Kereta cukup lancar dan bersahabat, penuh tapi masih bisa masuk dan dapet tempat berdiri. Tadinya dari Stasiun Mangga Besar gw pengin naik Gojek aja, biar ga nyasar. Ternyata di petanya cuman berjarak 1 kilometer doang, which is 4 ribu tarifnya. Karena ga enak ma Bang Gojek kalo bayarnya murah dan gw nyampe jam 8, jadi gw putuskan jalan kaki aja, dengan kemeja lengkap+jacket dan sepatu pantofel. Bodohnya gw, dengan polos gw jalan dengan nyari nomor 22, mengikuti hitungan gedung-gedung di sebelah kiri jalan. Gw bertanya ke orang pertama, ‘dia bilang ga tahu.’ Orang kedua menjawab, ‘nomor di daerah sini ngacak,’ dan orang ketiga bilang, ‘nomor genap di seberang mas.’ Setelah berjalan jauh, gw nyebrang dan nyari lagi tuh nomor. Dapat nomor 22, dan ternyata itu deket stasiun, artinya gw cuman bolak balik doang! Nomor 22 ternyata bukan kantor Ezytravel, tapi gereja!!! Untungnya pas gw tanya penjaga di situ dia langsung tahu, ‘kantornya masih lurus terus mas, setelah lampu merah Pasar Baru’, yang gw itung-itung ternyata masih 1 kilo lagi T_T. Nyampe di kantor Ezytravel pas banget setengah 9, dengan badan panas, kemeja basah keringet, dan muka kucel (lo bisa bayangin kan, panas, gersang, kotornya daerah Pasar Baru). Kantornya di belakang, depannya agent travel, dan tes interviewnya di lantai 4...

Tes dimulai jam 9, walaupun gitu masih banyak yang dateng telat. Gw heran, kayaknya zaman sekarang banyak orang ga terlalu peduli untuk datang tepat waktu pas interview. Tes pertama, kita nulis tangan Siapa Diri Kita sebanyak setengah halaman HVS dengan waktu yang ditentukan. Tes kedua adalah psikotest, yang buku soalnya berjudul TIKI. Ada 5 tes, pertama itung-itungan (sulit guys, ada tambah, kurang, bagi, perkalian, desimal, dan per peran), gw paling lemah bagian ini dan isinya dikit. Tes berikutnya nyocokin gambar, bentuk, dan corak (gampang). Tes ketiga mencari kata persamaan atau perbedaan (kecil), dan tes keempat sama seperti tes kedua, tapi jumlah gambarnya lebih banyak dan rumit. Nah, tes kelima ini yang menurut gw absurd dan ga ngerti apa maksud dan tujuannya. Soalnya terdiri dari sebuah cerita panjang yang ga ada titik komanya, banyak titik-titik yang harus diisi tapi bingungin ngisinya itu dimananya. Beberapa ada yang kita harus gambar di antara kalimat. Pokoknya aneh banget deh, bikin puyeng. Soal dan jawabannya, kumpulan dari soal-soal yang kita kerjakan sebelumnya. Kalo ada yang pernah tes kayak gini dan tahu maskud dari tes kelima, tolong pencerahannya di kolom komentar ya : )


Tes berikutnya adalah tes gambar. Dan gw ga bisa gambar. Gambar pertama adalah gambar orang full body, dan kedua gambar pohon (Ga boleh pohon-pohon mainstream). Ini beberapa penjelasan tentang psikotest gambar yang gw dapat dari rekan gw yang HRD dan Tips-nya:
Gambar orang: Gambar jenis kelamin yang berbeda, berarti kamu ga normal. Gambar orangnya kecil, kamu orang yang pesimis. Gambar orang dengan telapak tangan terlihat, berarti kamu orangnya terbuka. Ga apa apa gambarnya jelek, yang penting jadi : D
Gambar pohon: Harus gambar pohon yang lebat daunnya, berbuah, beranting banyak, serat kayunya tebal, dan akarnya kuat hingga ke tanah. Gambar ini, katanya, dapat menjelaskan psikologi Anda nantinya dalam berorganisasi, memimpin, dan bekerja bersama dalam tim.

Selesai rangkaian psikotest itu jam 11, para pelamar untuk posisi Social Media Officer disuruh ke lantai 2 untuk interview. Ada 6 orang, termasuk gw.  Di ruangan interview ada 2 orang HRD (satu cewe kurus dengan wajah agak bingung, yang kedua cewe gendut yang tidak bersahabat dan cenderung sombong, menurut gw). Proses interviewnya palingan cuman 5 menit. Pertanyaan mereka cuman satu dan sama semua ke semua pelamar SosMed: Apa menurut kamu tentang buzzer di Instagram?

Setelah itu gw disuruh nunggu untuk panggilan kedua. Hingga hari ini gw lum dapat panggilan dari mereka.
Alasan kenapa gw ga diterima (menurut gw):
1. Jawaban gw tentang buzzer sepertinya salah.
2. Ini salah satu interview gw, yang gw ga nyaman, HRD-nya menurut gw ga friendly. Ga tahu mereka bosen, capek, ga ngerti SosMed, atau emang wataknya seperti itu, atau juga gw yang ga sesuai kriteria mereka? Prosesnya berjalan datar dan pasif, gw jadi sulit untuk “menjual diri” gw.

Pesan moralnya, gw dapat banyak banget pelajaran baru tentang jenis psikotest dan tujuan dalam tes tersebut.



=END=
»»  Selengkapnya...

JALAN-JALAN KE SINGAPUR - 5

Pukul 9 pagi, gw check out dari hotel. Penerbangan gw masih jam 5 sore, jadi setelah packing, kalo mau barang bisa dititipkan terlebih dahulu di resepsionis. Agenda selanjutnya gw akan ke Bugis Street. Karena udah sering naik MRT, gw ke sana naik bus, kebetulan haltenya pas depan Clarke Quay Center. Tapi sebelumnya, gw nanya dulu ke resepsionis, naik bus nomor berapa untuk ke Bugis. Kalo ga salah busnya itu nomor 12 dan bus tingkat. Singapore itu memang betul smart city... terbukti di halte busnya ada LCD yang memberikan info nomor bus serta berapa menit lagi tiba dan menit ketibaan berikutnya. Tips untuk naik di bus Singapore, kalo kamu ga pake e-money, kamu harus bayar pake uang cash, tapi harus koin dan uang pas, karena sopirnya ga bakal kasih uang kembalian. Bayarnya bisa di mesin sebelah pak sopir.


Perjalanan ke Bugis terbilang lancar dan cukup deket, cuman 2 halte doang. Bugis Street menurut gw mirip kaya pasar Blok M di Jakarta, tempatnya terbuka. Waktu gw datang masih pagi, jadi banyak toko yang belum buka, tapi udara udah panas banget. Jadi gw dan rombongan nyebrang ke Bugis Juction untuk ngadem. Beberapa bagian malnya ada wilayah terbuka gitu, mirip Cilandak Town Square di Jakarta. Beberapa toko pakaian yang gw kunjungin adalah DC Super Heroes, Giordano, Bossini, Under Armor dan Vintage yang ga ada di Jakarta, Share Tea sambil istirahat, lalu makan siang di food junction. Gw makan Japanese Original Curry Rice porsi besar, harganya cuman 5 SGD loh. Bugis Junction isinya ga cuman toko bermerek loh guys, banyak juga merek-merek Singapore yang harganya masih relatif murah. Bisa menjadi salah satu alternantif tujuan wisata belanja barang bermerek di Singapore.
Japanese Original Curry Rice
Selesai makan, gw nyebrang lagi ke Bugis Street untuk beli oleh-oleh. Kalo menurut gw pribadi, barang-barang di sini lebih murah dari pada Orharch Rd. Tadi ada beberapa barang bagus yang menurut gw harganya kelewat mahal untuk ukuran pasar. Kalo kata temen gw sih, sistemnya sama kaya di Indonesia, tawar sampai harga terendah, hehe. Oh iya, di sini juga banyak jajanan dan ada money changer yang nerima rupiah. Gw balik ke kantor naik bus lagi, dan jaraknya 5 halte dari Bugis Street ke Clarke Quay Center. Sampe di hotel jam 2 siang, dan langsung menuju Changi Airport dengan menggunakan MRT lagi.
Kalo gw pribadi sih lebih seneng kereta/MRT langsung atau khusus ke bandara, seperti di Malaysia. Kalo di Singapore, MRT-nya gabung dengan trayek umum, jadi ga bisa sedikit nyantai, karena kita bawa banyak barang dan harus berbaur dengan penumpang lain (kalo jam padat bisa penuh banget).

Gw balik ke Jakarta naik Air Asia lagi. Gate-nya itu di D-48, itu adalah Gate terakhir yang paling ujung. Kebayangkan luasnya Changi dan untuk ke Gate itu aja perlu jalan kaki 10 menit. Di dalam pesawat, lagi-lagi delay, 1 jam guys. Tapi karena gw udah capek banget, gw langsung tidur, jadi ga berasa. Awalnya sebelah bangku gw kosong, lumayan bisa duduk depan jendela, eh ternyata ada ibu dan anak yang pindah sebelah gw, karena suami dan anaknya persis di belakang bangku gw. Walhasil selama perjalanan lumayan berisik dengan celotehan bocah-bocah.

Oke, segitu aja perjalanan gw selama di Singapore. Semoga catatan gw ini bisa bermanfaat yah buat kalian yang baca ^^. Terima kasih sudah berkunjug ke blog gw dan menyempatkan waktunya untuk membaca tulisan gw ini. Bila ada yang mau tanya-tanya, silakan tinggalkan di kolom komentar yah guys. Kalo ada waktu, pasti gw langsung bales kog. Sekian.


END
»»  Selengkapnya...

Tuesday, September 6, 2016

PENGALAMAN INTERVIEW DI AR GROUP (SG) PTE LTD & BERGABUNG DENGAN GLOBAL INDONESIA VOICE-SINGAPORE

Gw melamar di  AR Group (SG) Pte Ltd untuk posisi Associate Publisher via Jobstreet.com pada tanggal 25 Mei 2016. Senin, 6 Juni 2016 gw dapat email dari HR AR Group Singapore untuk mengirimkan kembali cv gw. Rabu, 22 Juni 2016, gw kembali dapat email dari pengirim yang sama, bahwa gw masuk sebagai short list ke tahap selanjutnya.Dan di email tersebut sudah terlampir 1 file untuk tes gw, dengan subject "1605FAP01 Questionnaire".


Ada 3 soal yang diberikan dan gw harus mengirim jawabannya pada 26 Juni 2016. Soal nomor 1, "Provide minimally TWO brief anecdotes/stories that you think is interesting for the target readers. The stories can originate from any one of these three places: Bangka Belitung, Padang, Manado. Please attempt to answer as many questions (24 point) with brief and succinct answers (max 100 words for each answer)." Nomor 2, "Please briefly answer (Max 200 words) ALL of the following questions: economic/financial data relevant to Indonesia and Indonesia Stock Exchange." Dan terakhir, nomor 3, "Please compile all the latest news and information regarding the opening of Jakarta Airport’s Terminal 3 Ultimate."

AR Group adalah creative agency dan content developer dari Singapura. Beralamat di 10 Anson Road #26-04 International Plaza, Singapore 079903. Komitmen perusahaan ini menggunakan metode kreatif yang persuasif dan mudah diingat. Kenapa gw melamar di sini, pertama, job des-nya mirip-mirip dengan pekerjaan gw sebelumnya, dan kedua, sepertinya bakal enak kerja dari rumah. Yah, siapa tahu bisa bolak-balik ke Singapura juga :)

Tanggal 31 Juli 2016 (perjalanan yang cukup lama), gw dapat email balasan, kalo gw ga diterima, dan ditawari menjadi kontributor untuk Global Indonesia Voice Singapore. Ini websitenya: www.GIVnews.com. Gw pun menerima tawaran mereka. Walaupun hanya sebagai freelance, gw yakin di sini adalah kesempatan gw untuk mempelajari lebih dalam bisnis dan seni menulis.

Alur kerjanya, kita dapat menulis atau memberikan tema untuk GIV. Dalam menulis, mereka punya standar sendiri, salah satu panduannya dari The Bloomberg Ways dan tulisan harus dalam bahasa Inggris. Grammar harus benar dan no copy paste (pelanggaran berat). Setiap minggu, kontributor akan mendapat email GIV Editorial Desk, 5 tema untuk ditulis. Bayaran atau fee kontributor untuk satu tulisan yang dimuat adalah Rp. 50.000, dan satu tema yang diterima adalah Rp. 10.000.

Alasan kenapa gw ga diterima (menurut gw):
  1. Gw lemah dalam menulis artikel tentang bisnis, ekonomi, apalagi saham.
  2. Untuk soal nomor satu, gw menulis tentang Padang dan BaBel, tapi gw sengaja cari yang unik, yang jarang dibahas media.
  3. Bahasa Inggris gw belum fluent.

Pesan moralnya, setiap usaha pasti ada hasilnya. Nikmati setiap prosesnya. Hasil interview yang menghabiskan waktu 2 bulan berbuahkan gw dapat link terbaik untuk menambah ilmu dan latihan sekalian di bayar di dunia tulis-menulis.



=END=
»»  Selengkapnya...

Monday, September 5, 2016

PENGALAMAN INTERVIEW DI PT. DIGITAL BACA NUSANTARA (BACA)

Gw melamar di PT. Digital Baca Nusantara (BACA) untuk posisi Editor Executive via Jobstreet.com pada tanggal 1 Juni 2016. Senin, 6 Juni 2016 gw dapat email dari Ibu Dheara selaku Personal Assistant, sebuah undangan interview dan tes pada Rabu, 8 Juni 2016, pukul 15:00-18:00. Email tersebut dikirim ke-18 pelamar lainnya, termasuk gw. Artinya, gw berhasil lolos tahap administrasi dari ratusan pelamar di website Jobstreet.com.

PT. Digital Baca Nusantara beralamat di Royal Mediterania Garden Residences, RM/SH, Kav 5-9, Jl. Tanjung Duren Raya, Grogol, Peramburan, Jakarta Barat. Gw berangkat dari rumah di Depok jam 12, naik motor ke PGC, titip motor, terus naik TransJakarta PGC-Grogol, yang halte untuk jurusan itu di dalam Mal PGC. Perjalanan cukup lama, karena jaraknya yang lumayan jauh. Gw turun di Halte Central Park, dan waktu udah jam 3! Gw lumayan panik dan hampir menyerah, karena pesannya JANGAN TELAT. Cukup sulit dan menghabiskan waktu serta tenaga gw untuk nyari kantornya. Ternyata di ujung banget tempatnya dari apartemen tersebut. Gw keringetan, lum sempet ganti kemeja, masih pake jaket. Untungnya pas masuk langsung disambut hangat oleh Pak Jimmy, COO-nya. Walaupun udah pada mulai isi form biodata, gw masih dikasih kesempatan untuk gabung. Dan ternyata, setelah gw, masih ada beberapa orang yang telat, yang terakhir telat 1 jam, tapi masih diizinkan untuk gabung. Kan kampret yah.

PT. Digital Baca Nusantara (BACA) adalah perusahaan start-up berupa news aggregator berbasis aplikasi Android (seperti BaBe atau Line Today). Mereka start tahun 2015 dan pada Mei 2016 baru me-launching aplikasi ini di Indonesia dan Brazil. Target mereka me-launching lagi aplikasi tersebut di 20 negara di seluruh dunia. Pak Jimmy baru berusia 28 tahun, selain lulusan Universitas di Australia, beliau juga pernah bekerja di Baidu dan Microsoft. Latar belakang inilah yang membuat beliau membuat start-up di Indonesia. Beliau sangat ramah, friendly, humoris, dan terbuka tentang perusahaanya kepada kami para pelamar.

Pertama isi form biodata, terus istirahat (waktu ini gw gunakan untuk ganti baju), lanjut personality test yang semuanya berbahasa Inggris. Istirahat lagi, lalu Pak Jimmy mulai memperkenalkan diri dan tim, serta perusahaanya. Setelah istirahat, lanjut lagi memperkenalkan diri selama 2 menit, satu per satu di depan para pelamar. Lanjut lagi grup discussion, kita membentuk kelompok sebanyak 4 orang dari orang-orang yang ga kita kenal, diberikan sebuah kasus untuk didiskusikan, lalu dipresentasikan hasilnya di depan. Lalu diberikan pertanyaan langsung dari hasil dipresentasi kami. Ga kerasa waktu selesainya jam 6 dan waktunya berbuka. Para pelamar dikasih roti dan teh kemasan untuk konsumsi dan berbuka. Setelah itu kami disuruh nunggu satu minggu untuk panggilan kedua. Hanya tiga dari 16 orang yang akan dipilih, kata Pak Jimmy. Hingga hari ini gw lum dapat panggilan kedua.

Alasan kenapa gw ga diterima (menurut gw):
  1. Dari semua pelamar, hanya gw yang background-nya dari media cetak, semuanya dari media online dan rata-rata saling mengenal, karena pernah kerja bareng. Artinya, gw cukup lemah untuk bekerja di sebuah aplikasi news aggregator.
  2. Gw juga kurang menonjol saat presentasi grup. Gw cuman iya-iya aja, dan nyeletuk penambahan yang ga penting-penting amat.
  3. Walaupun katanya kantornya mau pindah ke gedung yang lebih besar dan 500 meter dari situ, gw akan berpikir 2 kali kalo diterima, karena jaraknya jauh banget. Tapi kalo gajinya “oke”, bisa dipertimbangkan, hehehe.


Pesan moralnya, ada yang senasib dengan gw, “dirumahkan” oleh perusahaan, ada juga yang perusahaanya bangkrut. Lalu, bekerja sama mendirikan sebuah perusahaan ga harus dengan orang lokal, seperti CEO dan CTO BACA adalah orang asli dari negara Tiongkok. Dan terakhir, Jakarta macetnya parah banget, jadi biar ga cape di jalan, carilah kantor yang ga jauh dari rumah Anda.



=END=
»»  Selengkapnya...

PENGALAMAN INTERVIEW DI PT. COOLPAD ELECTRONIC INDONESIA (COOLPAD SMARTPHONE)

Gw melamar di PT. Coolpad Electronic Indonesia (Coolpad Smartphone) untuk posisi Media Planner via Jobstreet.com pada tanggal 2 Juni 2016. Jumat, 3 Juni 2016 gw dapat telepon dari nomor 02129022518. Gw agak ragu untuk jawab panggilan tersebut, karena hampir jam 5 sore, yang mana itu jam pulang kantor, dan gw rasa kayaknya bukan panggilan interview deh. Gw sempet diemin lama, tapi tiba-tiba kata hati menyuruh gw segera angkat telepon itu! Pas gw jawab, beliau memperkenalkan diri sebagai Ibu Novlyza dari PT. Coolpad Electronic Indonesia. Beliau meminta konfirmasi gw untuk datang interview pada Senin, 6 Juni 2016 di kantor mereka yang beralamat di Grand Slipi Tower Lantai 25, Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat. Undangan aslinya juga langsung di-email beberapa menit setelah telepon berakhir.

Gw berangkat dari rumah di Depok jam 8, interviewnya jam 10. Gw naik motor, karena tempatnya tinggal lurus aja terus dari Jalan Gatsu, setelah Gedung DPR. Semenjak fly over Kuningan jadi, perjalanan ke arah Senayan cukup lancar. Ternyata jalanan ga padat dan gw nyampe jam 9. Untuk ke Grand Slipi Tower, bisa naik TransJakarta turun di Halte Slipi Petamburan, depan gedungnya. Atau naik CommuterLine, turun di St. Pal Merah, dan naik angkot sekali doang. Sampe di atas, udah banyak pelamar dan gw di suruh isi form data pribadi lalu menunggu panggilan untuk bertemu Ibu Novlyza.

PT. Coolpad Electronic Indonesia (Coolpad Smartphone) adalah perusahaan handphone dari China yang didirikan oleh Yulong Computer Telecommunication Scientific (ShenZhen) Co., Ltd. Mereka baru masuk ke Indonesia tahun 2015, dan tahun ini lagi rekrutmen besar-besaran (gw juga lihat beberapa lowongan di Jobstreet.com, seperti untuk SosMed, Desain Grafis, Markom, Website, Content Blog, dan Creative Director). Karyawannya juga 80% ekspartriat, diekspor langsung dari China. Jadi perushaan ini masuk kategori Multi-Nasional, dan menggunakan 3 bahasa, Indonesia, Inggris dan Mandarin.

Gw nunggu ga terlalu lama, dan interviewnya juga berjalan singkat. Cuman ditanya tentang pekerjaan di kantor, contoh hasil yang gw kerjakan, pernah punya bawahan dan memimpin tim, bayangan kerjaan gw di sini seperti apa, serta bisa bahasa Mandarin, ga? Besar kantornya itu hanya setegah lantai gedung ini, dan dalamnya juga masih berantakan, seperti orang baru pindahan. Gw interview di meja karyawan biasa, karena ruang rapatnya lagi dipake rapat Sales. Setelah itu gw disuruh nunggu untuk panggilan kedua dari user-nya. Hingga hari ini gw lum dapat panggilan kedua.

Alasan kenapa gw ga diterima (menurut gw):
  1. Gw bisa bahasa Inggris, tapi ga bisa bahasa Mandarin. Sepertinya yang diutamakan yang, minimal lah, bisa bahasa Mandarin. Untuk posisi yang gw lamar itu langsung di bawah Direktur Branding dari China, kebayangkan komunikasinya harus yang mereka mengerti.
  2. Jawaban definisi tugas Media Planner versi gw dan versi mereka kayanya berbeda. Versi gw, tugas MP itu berkerja sama dengan semua media, baik cetak dan online, untuk kepentingan promosi dan info produk, baik itu secara BTL ataupun ATL. Tapi kayanya, menurut gw, bagi mereka tugas MP itu lebih ke mengurus iklan-iklan berbayar di media.



Pesan moralnya, gw baru berasa era MEA sudah dimulai. Dan kita sebagai pekerja Indonesia harus memiliki skil lebih, serta minimal paham bahasa Inggris dan bahasa Mandarin untuk bisa bersaing dengan tenaga kerja dari ASEAN.


=END=
»»  Selengkapnya...