“… dan saya percaya suatu saat
nanti, air dapat menjadi bahan bakar
masa depan”
– Jules Verne, penulis novel
science-fiction Journey to the Center of
the Earth (1864)
Sejak ratusan tahun yang lalu, tanpa
kita sadari, belum ada penemuan teknologi agar kendaraan menjadi irit bahan
bakar dan ramah lingkungan. Kalaupun ada seperti Mobil Hybrid Cell, harganya tak
terjangkau untuk masyarakat. Indonesia merupakan negara yang paling boros
menggunakan BBM. Menurut data dari Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), persediaan sumber energi fosil di Indonesia
diperkirakan hanya akan bertahan dalam beberapa puluh tahun saja. Persediaan
gas di Indonesia hanya bisa bertahan sekitar 30 tahun, bahan bakar batu bara
sekitar 50 tahun, dan yang paling mengkhawatirkan adalah persediaan bahan bakar
minyak yang hanya mampu bertahan sekitar 11 tahun saja.
Bensin dan solar termasuk bahan bakar
fosil yang tidak dapat diperbaharui, yang keberadaannya harus dihemat demi
generasi mendatang. Keterbatasan persediaan minyak dan meningkatnya konsumsi
pemakaian bahan bakar, menyebabkan harga minyak dunia melambung tinggi dan tak
terkendali. Saat ini kita sudah menyaksikan kelangkaan bahan bakar. Minyak
menjadi barang mewah dibeberapa daerah di Indonesia. Dan parahnya lagi, saat
harga minyak naik, harga kebutuhan hidup masyarakat pun meningkat. Indonesia
perlu sumber energi yang dapat diperbaharui dan optimalisasi kualitas
lingkungan. Teknologi Bahan Bakar Air lah salah satu solusi yang saat ini masih
terus dikembangkan dan disempurnakan.
Sejarah Mencatat:Tahun 2006 hingga 2008, teknologi Bahan Bakar Air mendapat perhatian dari negara-negara pencinta hemat bahan bakar. Voll Johanes Bosco di Palu, Sulawesi Tengah, berhasil menerapkan teknologi ini ke sepeda motornya. Ir. FX Agus Unggul Santoso, Jogja, berhasil menekan pemakaian BBM sampai 15% dengan Bahan Bakar Air. Dan terakhir, Joko Suprapto di Nganjuk, Jawa Timur, berhasil menemukan teknologi biofuel (Bahan bakar air laut).
Hydrogen On Demand (HOD) atau Hybrid Air adalah teknologi hemat bahan
bakar dengan menggunakan campuran bahan bakar air murni, dan solar atau bensin,
khususnya yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor (motor dan mobil). Dengan
HOD, proses pembakaran pada mesin menjadi sempurna (tidak mengotori udara).
Inti dari teknologi ini bertumpu pada proses elektrolisa air ketika mesin
kendaraan dihidupkan. Dari proses elektrolisa air itu akan dihasilkan gas yang
dikenal dengan naman brown gas.
Secara kimia, rumus brown gas adalah HHO (2 Hidrogen + 1 Oksigen). Brown gas sering
juga disebut Hydroxy, dan dalam pembakarannya dapat menghasilkan energi
berton-ton yang hanya membutuhkan arus listrik yang relatif sangat kecil. HHO terbukti
lebih aman, ekonomis, dan mudah dikontrol. Kalau kita coba rinci, dalam proses
elektrolisa air, terbentuknya gas HHO adalah adanya kombinasi tiga faktor utama
yang bekerja:
1.Arus listrik searah (DC) yang mengalir
melalui tiga komponen yang bekerja, yaitu kawat elektroda.
2. Pusaran magnet (magnetic vortex) yang
ditimbulkan oleh elektroda.
3. Tekanan udara (vacumm) yang berasal dari
mesin.
Sejarah Mencatat:Isaac de Rivaz (1805) orang pertama yang menggunakan Hidrogen dengan sistem elektolisa air. Disempurnakan oleh Nicola Tesla (1856-1943) dan Stanley Meyer (1980-1998)
sumber: http://www.auto-facts.org/water4gas-scam |
Dengan metode Hybrid Air, sebuah mobil dapat dijalankan menggunakan
air, dengan beberapa perubahan pada mesin. Kendaraan yang menggunakan
teknologi ini merendahkan kadar emisi gas buang dan meningkatkan tenaga mesin.
Pembakaran internal dari mesin kendaraan, memiliki efisiensi yang rendah dari
25%-30% (yang diubah berupa gerak), sisanya 75%-80% berupa polusi dan deposit
karbon (bahan bakar yang tak terbakar) panas, getaran (denotasi), dan
kebisingan (getaran). Hanya dengan 4 liter air murni, kendaraan Anda dapat
meningkatkan efisiensi hemat bahan bakar hingga 50%.
Daya listrik yang sangat kecil dari AKI dapat memisahkan air menjadi gas atau HHOSelain energi yang dihasilkan, akhir dari prosesnya juga mengeluarkan airGas HHO memiliki kekuatan 3 kali lebih kuat dari bensin
Hybrid Air merupakan intensifikasi
energi dahsyat yang layak untuk segera disambut masyarakat luas. Dalam hal ini
pemerintah berkewajiban untuk mempermudah perizinannya, bahkan bila perlu
memfasilitasi agar teknologi baru ini akan menjadi program yang bergairah dan
menarik. Bila Hybrid Air menjadi program nasional, banyak devisa negara yang
dapat dihemat untuk bahan bakar.
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna, dalam kondisi dan situasi apa pun tetap harus menjalankan
fungsi sebagai wakil Tuhan di muka bumi: menjaga
dan melestarikan alam. Teknologi ini belum sanggup bekerja pada kendaraan dengan
bertumpu pada air saja (Setengah bensin setengah air). Dan unit elektrolisa
masih menjadi jantung dari aplikasi teknologi bahan bakar Hybrid Air.
Dengan penjelasan di atas, semoga dapat memperkaya
pandangan kita terhadap pentingnya penghematan energi, mencari sumber energi
baru, dan menyempurnakan serta memanfaatkan teknologi air semaksimal mungkin,
demi kita dan bumi ini.
Tulisan ini saya sertakan dalam kontes Blog:
"Anugerah Jurnalistik Aqua 2012"
Tulisan ini saya sertakan dalam kontes Blog:
"Anugerah Jurnalistik Aqua 2012"
Kalau bisa, teknologi ini secepatnya dikembangkan untuk menghadapi permasalahan energi. Air sangat melimpah, apalagi jika jakarta sedang kebanjiran. Bagaimana BOS?
ReplyDeleteBetul banget Gan... entah kenapa penemuan ini berhenti di tahun 2008. Sudah 4 tahun lebih tidak ada yang melanjutkannya :| Bahan Bakar Air masih menggunakan air murni (distill water). Semoga ke depannya lebih sempurna, bisa menggunakan segala jenis air :)
Deletebahan bakar air murni dah ada, boss. yg pake ternyata orang-orang desa di kaki merapi.
ReplyDeletemungkin sengaja ga mereka ekspose, terlalu bnyk orang serakah di negeri ini
Wah... berita bagus nih Gan. Saya malah belum pernah denger. Jadi penasaran pengen neliti ke sana :)
DeleteAjib..gan :-) semoga eksperimen ini bukan hanya mimpi,tetapi bisa diwujudkan
DeleteThx Gan... ini bukan mimpi, pernah terjadi kog. Hanya tinggal dikembangkan dan disebarluaskan lagi ^^
Deletebohong banget ni.. hho?? h20?? cara penulisan rumus kimianya aja salah, nggak ada orang yang nulis rumus kimia HH0. dan kalaupun air dielektrolisa, dia akan jadi uap air biasa om, jika uap air bertemu dengan bensin/solar, kemampuan bensin/solar untuk terbakar hilang. jangan sebar isu om
ReplyDeleteThx Gan atas komentarnya. Ini bukan bohong atau isu. H2O itu rumus kimia untuk Air (ion Hidrogen [H+] dan ion Hidroksida [OH–]). Brown Gas memiliki rumus kimia HHO (Hidrogen+Hidrogen+Oksigen) atau yang disebut Hydroxy. Gas HHO dihasilkan dari sistem elektrolisa atau pengurai cairan dalam tabung elektrolisa yang dialirkan lewat selang masuk ke ruang bakar mesin dan akan bercampur dengan gas hidrokarbon dari BBM. Dengan cara ini BBM dapat dihemat dalam tingkat yang signifikan. Teknologi ini sudah ada di Indonesia sejak 2008, bahkan Presiden SBY hadir di sana. Media nasional pun meliput Teknologi Brown Gas ini. Tapi sayang, belum ada lagi yang melanjutkan dan menyempurnakan peneuman hebat ini.
Deleteayok semangat buat anak indonesia
ReplyDeleteciptakan bahan bakar terbarukan :)
Siap Gan... harus ada bahar bakar alternatif dan bisa diperbaharui =)
Deletesaya baru aja mengadakan sebuah percobaan untuk mendapatkan gas hidrogen dari air dengan melakukan proses elektrolisa (saya pelajari dari internet dan buku) pada tanggal 14-03-2013, hasilnya nyata, dan bukan omong kosong, ketika gas H2 di masukkan ke dalam botol aqua sekitar 100cc dan kemudian di bakar menghasilkan ledakan kuat setara petasan. sungguh menakjubkan. sangat sederhana. tujuan saya adalah untuk dipasang ke mesin panther....
ReplyDeleteWah mantap Gan... Anda bisa menjadi penerus penelitian ini. Sangat perlu disempurnakan dan disosialisasikan.
DeleteSemangat yah Gam. Sukses selalu.
Terima kasih.
sebenarnya banyak yang bisa mengaplikasikan fuel water, tapi rata2 hanya dipakai di kalangan sendiri, karena pedagang minyak seperti pertamina akan ketakutan menjadi miskin kalau semua tahu aplikasi ini. Padahal harus ada yang berjuang menyebarkan skema. Ketik aja joe cell di google, atau ketika high frekuensi di google, sudah sangat jelas, air dapat menjadi bahan bakar masa depan.
ReplyDeleteTinggal realisasi, saya siap berkonstribusi
ReplyDeleteAyo bikin grup..!!!!
I dO My Best...
Selamat berjuang Gan!
DeleteFakta2 ini banyak disembunyikan, karena akan banyak yang dirugikan. Jadi harus tetep berkreasi terus.