Monday, September 12, 2016

PENGALAMAN INTERVIEW DI PT. DWIDAYA INDOEXCHANGE (EZYTRAVEL)

Gw melamar di PT. Dwidaya Indoexchange (Ezytravel) untuk posisi Sosial Media Officer via JobsDB pada tanggal 23 Agustus. Kamis, 25 Agustus 2016 pagi, pas gw selesai mandi, gw dapat 2 panggilan miss call, dari nomor (021-2312602) yang sama dan gw rasa ini dari perkantoran. Agak sempet resah aja, takut ilang kesempatan, siapa tahu itu panggilan interview. Tapi, yah tetep positive thinking aja, kalo rezeki ga kemana. Beberapa menit kemudian, ada telepon lagi dari nomor yang sama, langsung aja gw jawab. Telepon itu dari Ibu Euis selaku HR Ezytravel yang mengundang gw untuk interview dan tes pada Jumat, 26 Agustus 2016, pukul 08:30-sampai selesai. Email konfirmasi dan form biodata juga dikirim beliau siangnya. Gw pribadi lebih suka konsep seperti ini, form di-email, kita tinggal isi (ngetik), ga pegel, dan langsung dibawa pas interview, ga perlu isi-isi lagi di TKP.

Dwidaya Tour & Travel, gw rasa pasti udah pada tahu yah. Ini adalah salah satu perusahaan besar tour & travel di Indonesia yang udah puluhan tahun loh. Nah, anak perusahaannya, Ezytravel ini adalah toko onlinenya, websitenya ezytravel.co.id. Alamatnya di Jl. Samanhudi No. 22C, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Gw berangkat dari rumah di Depok jam 06:30, naik CommuterLine dari Stasiun Pondok Cina dan turun di Stasiun Mangga Besar. Kereta cukup lancar dan bersahabat, penuh tapi masih bisa masuk dan dapet tempat berdiri. Tadinya dari Stasiun Mangga Besar gw pengin naik Gojek aja, biar ga nyasar. Ternyata di petanya cuman berjarak 1 kilometer doang, which is 4 ribu tarifnya. Karena ga enak ma Bang Gojek kalo bayarnya murah dan gw nyampe jam 8, jadi gw putuskan jalan kaki aja, dengan kemeja lengkap+jacket dan sepatu pantofel. Bodohnya gw, dengan polos gw jalan dengan nyari nomor 22, mengikuti hitungan gedung-gedung di sebelah kiri jalan. Gw bertanya ke orang pertama, ‘dia bilang ga tahu.’ Orang kedua menjawab, ‘nomor di daerah sini ngacak,’ dan orang ketiga bilang, ‘nomor genap di seberang mas.’ Setelah berjalan jauh, gw nyebrang dan nyari lagi tuh nomor. Dapat nomor 22, dan ternyata itu deket stasiun, artinya gw cuman bolak balik doang! Nomor 22 ternyata bukan kantor Ezytravel, tapi gereja!!! Untungnya pas gw tanya penjaga di situ dia langsung tahu, ‘kantornya masih lurus terus mas, setelah lampu merah Pasar Baru’, yang gw itung-itung ternyata masih 1 kilo lagi T_T. Nyampe di kantor Ezytravel pas banget setengah 9, dengan badan panas, kemeja basah keringet, dan muka kucel (lo bisa bayangin kan, panas, gersang, kotornya daerah Pasar Baru). Kantornya di belakang, depannya agent travel, dan tes interviewnya di lantai 4...

Tes dimulai jam 9, walaupun gitu masih banyak yang dateng telat. Gw heran, kayaknya zaman sekarang banyak orang ga terlalu peduli untuk datang tepat waktu pas interview. Tes pertama, kita nulis tangan Siapa Diri Kita sebanyak setengah halaman HVS dengan waktu yang ditentukan. Tes kedua adalah psikotest, yang buku soalnya berjudul TIKI. Ada 5 tes, pertama itung-itungan (sulit guys, ada tambah, kurang, bagi, perkalian, desimal, dan per peran), gw paling lemah bagian ini dan isinya dikit. Tes berikutnya nyocokin gambar, bentuk, dan corak (gampang). Tes ketiga mencari kata persamaan atau perbedaan (kecil), dan tes keempat sama seperti tes kedua, tapi jumlah gambarnya lebih banyak dan rumit. Nah, tes kelima ini yang menurut gw absurd dan ga ngerti apa maksud dan tujuannya. Soalnya terdiri dari sebuah cerita panjang yang ga ada titik komanya, banyak titik-titik yang harus diisi tapi bingungin ngisinya itu dimananya. Beberapa ada yang kita harus gambar di antara kalimat. Pokoknya aneh banget deh, bikin puyeng. Soal dan jawabannya, kumpulan dari soal-soal yang kita kerjakan sebelumnya. Kalo ada yang pernah tes kayak gini dan tahu maskud dari tes kelima, tolong pencerahannya di kolom komentar ya : )


Tes berikutnya adalah tes gambar. Dan gw ga bisa gambar. Gambar pertama adalah gambar orang full body, dan kedua gambar pohon (Ga boleh pohon-pohon mainstream). Ini beberapa penjelasan tentang psikotest gambar yang gw dapat dari rekan gw yang HRD dan Tips-nya:
Gambar orang: Gambar jenis kelamin yang berbeda, berarti kamu ga normal. Gambar orangnya kecil, kamu orang yang pesimis. Gambar orang dengan telapak tangan terlihat, berarti kamu orangnya terbuka. Ga apa apa gambarnya jelek, yang penting jadi : D
Gambar pohon: Harus gambar pohon yang lebat daunnya, berbuah, beranting banyak, serat kayunya tebal, dan akarnya kuat hingga ke tanah. Gambar ini, katanya, dapat menjelaskan psikologi Anda nantinya dalam berorganisasi, memimpin, dan bekerja bersama dalam tim.

Selesai rangkaian psikotest itu jam 11, para pelamar untuk posisi Social Media Officer disuruh ke lantai 2 untuk interview. Ada 6 orang, termasuk gw.  Di ruangan interview ada 2 orang HRD (satu cewe kurus dengan wajah agak bingung, yang kedua cewe gendut yang tidak bersahabat dan cenderung sombong, menurut gw). Proses interviewnya palingan cuman 5 menit. Pertanyaan mereka cuman satu dan sama semua ke semua pelamar SosMed: Apa menurut kamu tentang buzzer di Instagram?

Setelah itu gw disuruh nunggu untuk panggilan kedua. Hingga hari ini gw lum dapat panggilan dari mereka.
Alasan kenapa gw ga diterima (menurut gw):
1. Jawaban gw tentang buzzer sepertinya salah.
2. Ini salah satu interview gw, yang gw ga nyaman, HRD-nya menurut gw ga friendly. Ga tahu mereka bosen, capek, ga ngerti SosMed, atau emang wataknya seperti itu, atau juga gw yang ga sesuai kriteria mereka? Prosesnya berjalan datar dan pasif, gw jadi sulit untuk “menjual diri” gw.

Pesan moralnya, gw dapat banyak banget pelajaran baru tentang jenis psikotest dan tujuan dalam tes tersebut.



=END=

No comments:

Post a Comment

Silakan Tinggalkan Jejak Anda Di sini... Terima kasih =)