sumber: www2.tempo.com |
GAMPARAN
Pernah mendengar permainan
gamparan? Istilah gamparan berasal dari bahasa Jawa yang artinya gampar. Kata
gampar berarti menendang atau melemparkan batu dengan menggunakan kaki.
Sementara istilah gamparan berarti permainan anak dengan batu sebagai alat yang
dilemparkan. Selain batu, para pemain hanya membutuhkan tanah lapang yang agak
luas untuk arenanya. Istilah dolanan gamparan sudah berusia lebih dari 70 tahun.
Permainan ini sering dimainkan oleh anak-anak Indonesia khusunya masyarakat Jawa.
LU LU CINA BUTA
Permainan
anak-anak kecil dan sarat dengan tradisi di Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau. Permainan
ini selain dari mengasyikkan para pemainnya, dapat pula menghibur para penonton
yang biasanya terdiri dari anak-anak di bawah umur. Salah satu pemain ditutup
matanya dengan kain, sambil menyanyikan lagu Lu Lu
Cina Buta, pemain tersebut harus menangkap dan menebak nama pemain lainnya
yang membentuk lingkaran. Kalo istilah anak zaman sekarang, yang namanya
ketebak harus gantian jaga.
GALAH PANJANG
Permainan Galah Panjang adalah sebuah permainan yang dimainkan secara
kelompok yang terdiri dari dua kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri
dari tiga sampai lima
orang pemain. Cara melakukan permainan ini dengan membuat garis-garis penjagaan
dengan kapur. Pemermainan ini mencegat kelompok lawan agar tidak bisa lolos ke
garis terakhir secara bolak-balik.
Ancong-ancong adalah permainan menebak salah satu tangan pemain yang berada
di atas punggung pemain lainnya yang sedang dalam posisi merangkak. Permainan
ini terdapat di sekitar Kepulauan Tanimbar, Maluku Utara. Ancong-ancong berasal dari bahasa Yamdena, yang telah dimainkan
sejak 1930-an oleh anak-anak Yamdena. Permainan ancong-ancong sangatlah
sederhana, yaitu seseorang yang dipilih untuk merangkak harus menebak tangan
siapa yang berada di punggungnya.
BATEWAH
Batewah berasal dari kata tiwah yang berarti upacara yang dilakukan oleh penganut Kaharingan di pedalaman Kalimantan, dalam rangka mengantarkan arwah kerabat yang meninggal ke surga. Perkiraan kata tewah berasal dari tiwah didasarkan pada adanya kesamaan bentuk permainan dengan salah satu bagian upacara. Dalam permainan batewah, yang menjadi sasaran adalah kayu yang disusun menyerupai susunan untuk api unggun. Dalam permainan ini, susunan kayu dilempari sampai roboh. Permainan ini tidak berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
BATEWAH
Batewah berasal dari kata tiwah yang berarti upacara yang dilakukan oleh penganut Kaharingan di pedalaman Kalimantan, dalam rangka mengantarkan arwah kerabat yang meninggal ke surga. Perkiraan kata tewah berasal dari tiwah didasarkan pada adanya kesamaan bentuk permainan dengan salah satu bagian upacara. Dalam permainan batewah, yang menjadi sasaran adalah kayu yang disusun menyerupai susunan untuk api unggun. Dalam permainan ini, susunan kayu dilempari sampai roboh. Permainan ini tidak berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Sejarah Mencatat:
Permainan Congklak merupakan permainan yang berasal dari Benua Afrika atau Negeri Arab. Saat para arkeologi melakukan penggalian, mereka menjumpai dua buah kepingan batu kapur yang mempunyai dua liang selari. Permainan ini telah ada semenjak tahun 5000 sampai 7000 SM. Banyak ahli menduga dan berpendapat bahwa Congklak merupakan permainan papan tertua di dunia.
Permainan Tradisional yang masih dimainkan:
Layangan, Benteng, Lompat Tali
Sesungguhnya permainan tradisional dulu diciptakan oleh para
pemainnya hanya menggunakan barang-barang seadanya untuk mendorong
kekreatifan mereka dalam berekpresi. Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan permainan
tradisional Indonesia? Jangan sampai di suatu masa nati, permainan tradisional Indonesia akan diakui oleh negara tetangga.
Yang masih ingat permainan tradisional ini atau masih
dimainkan di daerahnya, share di sini
yuks ^^
coba ada fototonya mungkin saya bisa makin paham nih :)
ReplyDeleteIya nih Gan... kesulitan dokumentasi. Coba nanti saya searching2 lagi. Thx :)
Delete