Guys,
guys, guys... kali ini gw akan menceritakan pengalaman jalan2 di Singapura. Any way, langsung aja yuk kita mulai.
Sebelum berangkat ke luar negeri, yang pertama kita harus lakukan adalah
menukar uang ke mata uang negara yang dituju. Waktu itu hari Minggu, sementara
gw berangkat besoknya, jadi waktu gw mepet banget nyari2 money changer. Dengan bantuan mbah Google, akhirnya gw dapat tempat
money changer di Depok yang buka
setiap hari (Senin-Minggu), dari pukul 08:00-17:00 untuk hari kerja, dan pukul
10:00-17:00 untuk hari libur. Namanya Sentral Utama Valasindo—Penukaran Mata
Uang Asing, yang terletak deket D’Mall, sebelah Bank BCA Depok. Waktu itu
harganya lumayan kompetitif kog guys, yaitu Rp 9.785 per 1 SGD. Yah buat
jaga-jaga gw beli 200 SGD. Sayangnya mereka cuman punya pecahan 50 dan 10 SGD.
Nah, berikut gw punya tips untuk kalian yang ingin menukar uang sebelum
berangkat ke luar negeri:
1.
Tukarkan uang 2 minggu sebelum berangkat, biar ga mepet kaya gw.
2.
Tukarkan uang di money changer
langganan kalian, atau minimal yang bisa dipercaya dengan harga yang
kompetitif.
3.
Bila ingin dapat harga yang pas, kalian bisa tukarkan uang di bank tempat
kalian menjadi nasabah.
4.
Tukarkan uang pada hari Senin atau Selasa, yang mana kurs mata uang masih baru dibuka.
5.
Kalo ga kepepet, sebaiknya jangan tukar di bandara, karena harganya lumayan
jauh.
6. Di
luar negeri kalian bisa ambil uang di atm yang memiliki logo yang sama dengan
bank kalian. Seperti waktu di Singapura, gw ambil uang di atm bank UOB dengan
kartu BCA yang berlogo Cyrus atau Maestro, minimal yang bisa diambil 50 SGD
dengan biaya administrasi Rp 25.000.
Rumah
gw di Depok, penerbangan gw pukul 07:10 dengan menggunakan Air Asia. Gw dari
rumah di daerah Cimanggis pukul 03:30 dan naik bus Hibah Depok-Bandara pukul
04:00. Keberangkatannya setiap 1 jam sekali. Bus Depok ke Bandara mulai
beroperasi dari pukul 02:30 sampai 22:30. Busnya merek Hibah yah, bukan Damri.
Harga tiketnya Rp 60.000 guys. Bayarnya bisa di dalam bus atau di loket
terminal. Busnya terletak di tengah terminal Depok yah guys, sebelum jalur
keberangkatan angkot-angkot ke Jakarta. Di jalan nanti si kenek nanya ke setiap
penumpang, mau turun di terminal berapa. Terminal yang dituju duluan, adalah
terminal yang paling banyak penumpang turun, begitu seterusnya.
Mulai
12 Agustus, Air Asia pindah terminal, jadi Terminal 2E dan 2F untuk
keberangkatan domestik dan internasional. Di dekat loket Air Asia ada mesin
untuk check in sendiri, ini sangat
membantu sekali, mudah digunakan, dan ga perlu ngantri2. Setelah check in, lanjut imigrasi, dan langsung
ke gate tujuan. Di dalam pesawat,
keberangkatan delay 25 menit guys dengan alasan prosedural. Waktu tempuhnya 1
jam, beda waktunya juga 1 jam lebih cepat dari waktu Jakarta. Oh iya guys, di
pesawat nanti kita dapat kuisoner untuk masuk negara Singapura. Kuisonernya
dikasih di imigrasi. Perjalanan terbilang cukup lancar walaupun pesawat
goyang-goyang karena cuaca buruk, tapi puji Tuhan semua aman terkendali :)
Sorry ngeblur, foto di pesawat :( |
Sampai
di Changi, gw langsung cari wifi
untuk menghubungi temen yang udah nungguin. Puji Tuhan, langsung dapet wifi guys, alamatnya #WiFi@Changi, tapi
untuk menggunakannya kalian mesti input
kode negara dan nomor Hp. Wifinya lumayan kenceng, namun kita cuman bisa pake
selama 3 jam saja. Bandara Changi emang bagus banget guys, semua lantainya
terbuat dari karpet, banyak lantai berjalan, ada fasilitas pijat gratis, papan
penunjuk yang lengkap, dan banyak toko-toko bermerek ada di bandara ini. Ga
salah Bandara ini masuk sebagai bandara terbaik dunia. Bandara ini juga ada
taman dan air terjunnya, menggabungkan konsep modern dengan alam yang bikin
mata seger.
Setelah
itu, gw juga jemput temen yang turun di Terminal 3. Dari T1 ke T3 cukup naik
Sky Train loh, gratis dan cepet. Gw makan siang di Food Court T3 lantai paling
bawah. Harganya cukup terjangkau, untuk nasi lemak, daging, dan sayur harganya
10 SGD. Untuk air putih di sini lumayan mahal guys, botol air ukuran 125 ml
seharga 2 SGD. Ga heran di setiap toilet menyediakan air keran gratis, bersih
dan seger loh. Karena air putih mahal, gw jadi jarang minum di Singapura,
hehehe.
Setelah
makan siang, gw ga kenyang, jadi gw ngemil lagi, beli 4FINGERS-Cripsy Chicken
yang enak banget dan rekomen di lantai yang sama, plus makan SubWay di lantai
atas. Setelah kenyang dan istirahat, gw melanjutkan perjalanan ke basement Bandara T3, tempat jalur MRT.
Di sini ada 3 pilihan kartu, pertama single
trip yang rata-rata gw itung tiap satu tujuan 2 SGD, kedua multi trip, dan ketiga EZ-Link kartu
trip khusus turis yang semuanya bisa dibeli di stasiun Changi Airport. Di sana
ada poster jalur MRT, jangan lupa difoto buat kamu yang pengen jalan2 pake MRT.
Ga bakal bisa nyasar kog, yang penting bisa baca peta. Penginapan gw deket
Stasiun Clarke Quay (Jalur Ungu), sementara Changi di Jalur Hijau, jadi harus
transit di tiga stasiun, begini: Changi Airport => Tanah Merah (Jalur Hijau)
=> City Hall (Jalur Merah) => Dhoby Ghaut (Jalur Merah, Ungu, Kuning)
=> Clarke Quay.
No comments:
Post a Comment
Silakan Tinggalkan Jejak Anda Di sini... Terima kasih =)