Gejala anomali cuaca mulai kita rasakan saat ini. Dimulai
dari suhu panas yang meningkat, curah hujan yang tinggi, serta iklim menjadi
ekstrem dan sulit diduga. Memang, dunia kini sedang menghadapi fenomena pemanasan
global (global warming) yang
berakibat pada perubahan iklim (climate
change). Dampak perubahan iklim juga sudah mulai dirasakan tidak hanya di Indonesia saja,
tetapi oleh semua negara di dunia. Banjir, kekeringan, rusaknya ekosistem,
gagal panen, dan wabah penyakit merupakan beberapa dampak akibat perubahan
iklim.
Hasil kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memastikan bahwa
perubahan iklim global terjadi karena atmosfer bumi dipenuhi oleh Gas Rumah
Kaca (GRK). Apa itu GRK? GRK adalah gas yang dihasilkan dari rumah dengan
dinding dan atap dari kaca, atau yang biasa disebut Efek Rumah Kaca (ERK). ERK
adalah istilah untuk menggambarkan panas yang terperangkap di dalam atmosfer
bumi. Seperti Rumah Kaca yang digunakan petani di negara beriklim dingin untuk
menghangatkan tanamannya. Gas yang dihasilkan oleh GRK adalah:
- CO2 (karbon dioksida) : Pembakaran bahan bakar fosil
- CH4 (metana) : Pembusukan sampah
- N2O (dinitrogen monoksida) : Proses industri
- SF6 (sulfur Heksafluorida) : Transmisi Listrik
- CFC (klorofluorokarbon) : Freon pendingin
Berdasarkan data
Carbon Dioxide Information Analysis Center (CDIAC), Indonesia merupakan negara
peringkat ke-3 sebagai penghasil CO2 terbesar di dunia, sebanyak
333.483 gigaton. CO2 yang dihasilkan berasal dari 36% kerusakan
hutan, 36% pengunaan BBM, 16% limbah, 8% pertanian, dan 4% proses industri
(Data Kementerian Lingkungan Hidup [KLH] 2003-2008). CO2 dan CH4
dihasilkan oleh manusia. Artinya, aktivitas manusia turut berperan penting
terhadap perubahan iklim saat ini.
Perubahan iklim yang tidak menentu disebabkan oleh pemanasan global. Dan pemanasan global adalah urusan kita semua. Dengan mengubah gaya hidup sehari-hari dan melawan dorongan hidup bernyaman-nyaman sebagai manusia modern, kita dapat berperan banyak untuk menjaga bumi ini. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk memperlambat laju pemanasan global? Berikut ini adalah gambar ilustrasi yang mewakili tindakan nyata yang bisa saya dan Anda lakukan untuk menjawab perubahan iklim:
Mau tahu apa maksud dari gambar di atas? Ayo baca tindakan nyata berikut ini.
1. Menghemat Bahan Bakar
1. Menghemat Bahan Bakar
Cobahlah jalan
kaki bila untuk jarak dekat, naik kendaraan umum atau bersepeda, dan nebeng teman kantor yang searah, atau
berkerja dari rumah. Untuk yang ingin tetap naik kendaraan pribadi, cobalah
teknik berkendara eco-driving yang
dapat mengurangi jejak karbon yang kita lepaskan. Dengan menghemat bahan bakar,
kita dapat mengurangi emisi karbon yang langsung dikeluarkan dari pembakaran
kendaraan.
2. Hemat Listrik
Energy Analysis
and Policy Office (EAPO) mencatat Indonesia menyumbang 26% emisi
karbon yang dihasilkan dari penggunaan listrik. Sementara 27% pembangkit
listrik menghasilkan banyak CO2. Jadi ada baiknya mengurangi dampak
pemanasan global bisa dimulai dari rumah kita sendiri. Dengan cara menggunakan
alat listrik seperlunya dan secara bergantian, lalu matikan bila sudah tidak
digunakan. Pilihlah peralatan listrik dengan daya listrik yang kecil.
3. Beralih ke Produk Lokal
Dengan hanya
satu juta orang membeli produk dalam negeri, kita dapat mencegah 625.000 ton CO2
ke atmosfer. Selain itu, produk lokal juga mendukung bergeraknya ekonomi lokal
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pilih juga produk pangan organik
yang tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida dalam penanamannya. Kurangi
juga konsumsi daging yang berlebih, karena industri peternakan dunia adalah
penyumbang GRK terbesar setelah emisi kendaraan bermotor, yaitu 18% (Food and
Agriculture Organization [FAO], Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB] tahun 2006).
4. Reduce,
Reuse, Recycle Sampah
Sebagain besar
aktivitas manusia ujung-ujungnya menghasilkan sampah. Bank Dunia mencatat
produksi sampah perkotaan mencapai 10 juta ton per tahun dan meningkat sebesar
24% tiap tahunnya. Sumbangan CO2 dan CH4 dari sampah
berpotensi 21 kali lebih besar untuk terjadinya pemanasan global. Dengan
pengelolaan sampah yang tepat akan berperan besar dalam penanganan pemanasan
global. Pengolahan sampah dalam bentuk 3R (mengurangi, gunakan kembali, daur
ulang). Langkah untuk 3R dapat dimulai dengan memisahkan sampah rumah tangga
menjadi sampah basah dan sampah kering. Namun, betapapun kreatif kita mengelola
sampah, pembatasan jumlah sampah tetap menjadi kuncinya.
5. Menghijaukan Lingkungan
Indonesia
adalah negara dengan hutan terluas ke-2 di dunia. Dengan predikat tersebut,
dunia mengharapkan Indonesia
dapat berperan besar menjadi paru-paru bumi. Selain fungsinya untuk oksigen
makhluk hidup, satu pohon dapat menyerap emisi CO2 sebesar 32 kg per
tahun. Namun rusaknya hutan Indonesia
akibat ulah manusia sendiri, membuat kita harus segera melakukan tindakan nyata
untuk menyelamatkan hutan tersebut. Minimal, kembali menghijaukan bumi ini yang
dapat dimulai dari ligkungan sekitar rumah kita. Tanamlah tanaman yang berdaun
hijau di kebun rumah atau dapat juga menggunakan pot.
Kiranya perubahan iklim di bumi tidak hanya menjadi sekadar tema seremonial biasa, namun perlu upaya nyata dan konsisten agar kita benar-benar siap menjawab perubahan iklim ini. Dari paparan di atas, kita semua harus sedikit berkorban dan berkomitmen penuh untuk mendinginkan bumi ini. Cukup mengubah beberapa gaya hidup kita menjadi aktivitas go green. Tindakan nyata dapat dimulai dengan hal yang paling kecil. Karena biarpun kecil, tapi dilakukan dengan konsisten serta banyak yang melakukannya, maka hasilnya akan berdampak besar.
Kiranya perubahan iklim di bumi tidak hanya menjadi sekadar tema seremonial biasa, namun perlu upaya nyata dan konsisten agar kita benar-benar siap menjawab perubahan iklim ini. Dari paparan di atas, kita semua harus sedikit berkorban dan berkomitmen penuh untuk mendinginkan bumi ini. Cukup mengubah beberapa gaya hidup kita menjadi aktivitas go green. Tindakan nyata dapat dimulai dengan hal yang paling kecil. Karena biarpun kecil, tapi dilakukan dengan konsisten serta banyak yang melakukannya, maka hasilnya akan berdampak besar.
Semoga langkah-langkah ini dapat menjadi gerakan antisipasi perubahan iklim serta diaplikasikan oleh semua lapisan masyarakat. Mau ikut mendinginkan suhu panas bumi dan menahan laju global warming? Yuks kita lakukan tindakan nyata untuk bumi mulai dari sekarang :)
Sumber:
Global Survival
Handbook Global
Hidup Hirau
Hijau
Panduan Mitigasi
dan Adaptasi Perubahan Iklim
http://pustaka.pu.go.id
http://pustaka.pu.go.id
No comments:
Post a Comment
Silakan Tinggalkan Jejak Anda Di sini... Terima kasih =)