Monday, May 11, 2015

MALAYSIA DAY-2

Setelah kemarin dari siang mpe malan gw kerja, ketemu beberapa rekan penerbit Malaysia di PWTC, untuk bisnis jual beli hak cipta penerbitan buku (dari bahasa Malaysia ke Bahasa Indonesia), hari ini kami akan jalan-jalan mengelilingi KL. Tapi, biar ga ribet, kita gunakan jasa tour guide yang disediakan dari hotel ini. Paketnya tujuannya bermacam2 loh, dengan durasi perjalanan dan harga yang varitif. Kita pilih paket yang 4 jam. Untuk harga, gw ga dapat infonya, tapi kata bos gw murah, 4 orang ga sampai Rp 1 juta. Kita dijemput di depan hotel, naik mobil Proton Exora. Di dalamnya juga udah ada 2 wisatawan dari Malang, Indonesia :). Malaysia terdiri dari 3 ras: Melayu, China, dan India. Dan ketiga ras ini sangant diakui dan dihargai (kaya tinggal dalam 3 dunia). Wilayah tempat makan, ada 3 jenis. Stasiun TV, ada 3 jenis juga. Dan 3 bahasa ini yang umum dipake dalam papan penunjuk. Tour guide-nya orang China. Sepanjang perjalanan, dia berbahasa Inggris yang fasih. Ini beberapa wilayah yang kami kunjungi:
- Istana Negara
- Bukit Cave
- Pabrik Timah
- Menara Kuala Lumpur
- Beryl’s Chocolate Kingdom
- Green Tea
- Lampu merah untuk foto di dekat Petronas Tower
- Masjid
- Lapangan Merdeka

Dan setelah pusing-pusing—jalan2, kami minta diturunkan di Bukit Bintang. Kami makan sore di Restoran Ikhwan (Makanan Islam-Muslim Food). Setelah jalan2 di sekitar tempat ini, sempet masuk juga ke pasarnya dan nyasar di Sungai Wang Plaza, kami pulang naik Teksi Bermeter—argo. Uniknya, tiap taxi di sini di kasih nama sopirnya di pintu mobil. Walaupun berargo, ujung2nya tetap aja tawar menawar. Kembali ke hotel, kami naik taxi dengan tarif RM 15. Money changer di sini tidak menerima rupiah ke ringgit.


Malamnya, setelah beristirahat, kami bergerak lagi. Menuju Petaling Street untuk beli oleh-oleh (buah tangan). Untuk memudahkan perjalanan, kami naik RapidKL—Commuter Line-nya Malaysia, bedanya rel mereka di atas. Untuk single trip, kita akan dilayani oleh mesin berbentuk box besar—mesin penjual minuman dengan layar sentuh. Caranya mudah, cukup sentuh stasiun tujuan kita, banyaknya tiket, dan nanti jumlahnya akan tercantum di layar. Uangnya dimasukan otomatis ke mesin, menerima uang lebar dan sen logam, nominalnya akan berkurang sesuai uang yang dimasukan. Selain mengeluarkan tiket yang berbentuk kepingan, mesin ini juga bisa mengeluarkan kembalian loh :D. Masuknya touch and go, sama seperti CL. Sampai di Toko Hiro Comic World Sdn. Bhd., Jalan Petaling, kami langsung beli oleh2. Gw juga kalap beli di sini: baju, tas, gantungan, pajangan, dompet, dan cokelat. Di sini harga kaos 3 = RM 20. Kami juga dapat gratis goody bag masing2 1 dari penjualnya ^^. Sepanjang jalan ini tersedia banyak chinese food. Parkir mobil outdoor-nya, per jam RM 5 loh. Kami hanya belanja di sini, karena buru-buru mengejar RKL terakhir, pukul 23:00. Hotel kami deket St. PWTC. Di deket hotel juga ada Restoran Hyderabad. Kami makan malam di situ, makan nasi biryani porsi besar (untuk 4 orang-ada daging ayam dan kambingnya = RM 49.90). Teh di Malaysia dikenal dengan: Teh O (untuk teh biasa), Teh Tarik (teh + susu), dan Lemon Tea. 
»»  Selengkapnya...

MALAYSIA DAY-1

Oke Bloggers… kali ini gw akan menceritakan perjalan kerja gw (sekalian jalan-jalan) ke Kuala Lumpur, Malaysia. Perjalanan dimulai lewat tol Lebak Bulus Jakarta – tol Kebon Jeruk – Bandara SOETA yang ditempuh hanya dalam waktu 30 menit! Tol Kebon Jeruk terbilang tol yang cukup baru. Karena itu, masih sepi dari kendaraan, dan jalannya pun masih mulus. Gw naik pesawat Lion Air JT-282 yang berangkat pukul 09:05 dari Terminal 2D. Ingat bro… untuk keberangkatan internasional, diharapkan datang 2 jam sebelum take off, karena 2 kali check in (tiket dan imigrasi). Pukul 7 gw udah sampe bandara. Tapi karena loket Lion cuma 1, jadi ngantri panjang dan cukup makan waktu. Sekedar info, dan gw yakin udah pada tahu :p kalo tiket tinggal print aja, atau foto di hp, dan tinggal sebutkan kode booking pas di loket. Sekarang juga udah ga bayar air tax di tempat. Loket imigrasi juga cuma 1 untuk ASEAN, jadi ngantri lagi. Oh iya, gw berangkat ber-4 orang (3 bos, 1 anak buah—gw :D). Karena bos ga mau repot pas nyampe, barang2 dibawa ke pesawat semua (maksimal 7 kg per orang). Sampai di pintu D, kita sarapan dulu, malan donat di Krispy Kreme Doughnuts. Masuk di Boarding Room, tas gw dibuka, dan beberapa barang gw dikeluarin dan dilarang untuk dibawa masuk ke pesawat. Gw baru tahu peraturan ini—DILARANG MEMBAWA CAIRAN DI ATAS 150 ML KE DALAM PESAWAT! T__T Walhasil, gw harus merelakan sabun mandi cair, shampo, dan minyak rambut gw yang masih banyak untuk mereka (ikhlaskan!). Peraturan inj berlaku untuk semua penerbangan. Kalo kalian di Boarding Room lihat orang2 yang lagi ngabisin air mineral mereka, itu akibat dari peraturan di atas. Gw dapat di bangku 2D, paling depan-ujung jalan. Lumayan bisa lihatin aktivitas 2 pramugari dan ruang pilot. Penerbangan hanya telat 10 menit akibat lalu lintas udara yang padat. Sampai di Kuala Lumpur International Airport 2 pukul 12:05 waktu Malaysia. Jadi, karena perbedaan waktunya hanya 1 jam, perjalanan dari Indonesia ke Malaysia yang sebenarnya ditempuh hanya dalam waktu 1 jam, terlihat seperti 2 jam perjalanan.

Touch down di KLIA 2 dengan selamat, saat sampai di terminal kedatangan, gw langsung teringat Bandara Kuala Namu Medan, Sumatera Utara. Mirip banget bro, dari tempat masuk pesawatnya, dalamnya, ampe jalan layangnya keluar bandara. Pasti Malaysia niru Medan, hehehe :D.
Ini sedikit kamus bahasa Malaysia yang bisa dipake di KLIA:
- Perlepasan Dalam Negeri (Domestic Departures)
- Perlepasan Antar Bangsa (International Departures)
- Kaunter (Counter-Check in/out)
(Catatan: saat gw nuker rupiah ke ringgit (beli), harganya Rp 3.650 = RM 1.
Keluar dari terminal, ada stand operator HP Malaysia yang mereknya HotLink. Mereka menawarkan nomor HP Malaysia paket turis: Internet unlimited 1 Minggu = RM 13 dan Internet unlimited plus pulsa untuk telepon dan sms 1 minggu = RM 33. Untuk kita orang modern yang ga bisa lepas dari online HP, paket ini sangat dibutuhkan. Operator yang dipilih adalah Maxis 3G. Mengingat mode roaming yang mahal untuk operator Indonesia. KLIA terdiri dari 4 lantai. Lantai 4 untuk bandara+tempat makan, lantai 3&2 isinya kaya mal, dan lantai 1 untuk parkir, mobil, dan kereta. Sampai di luar bandara, kita dijemput oleh klien kami dan ditraktir makan siang di Sri Bangi Horizon Garden Restaurant, Bandar Baru Bangi, Selangor (macam family restaurant gitu). Dan diantar sampai Hotel Wira di Jalan Tamboosamy Chow Kit, Kuala Lumpur. Sepanjang perjalan gw melewati jalan tolnya Malaysia, high way, smart tunnel, dan jalan besarnya (bisa dilalui motor juga). Kesimpulan gw terhadap jalan Malaysia adalah, orang2nya tertib, bersih, jalanan mulu, sepi kendaraan, dan ga macet :). Untuk ukuran hari Sabtu/Libur/atau Cuti dalam bahasa Malaysia.

Kenapa gw datang ke KL? Gw kerja di Penerbitan Buku, Namanya Penerbit CHANGE. Dan gw sebagai Chief Editornya. Ini event tahunan Malaysia, namanya Pesta Buku Antarbangsa Kuala Lumpur 2015 (KLiBF) yang diselenggarakan 24 April-3 Mei 2015. Bertempat di Pusat Dagang Dunia Putra (PWTC) Kuala Lumpur. Kalo di Indonesia ada 3 event besar perbukuan: Islamic Book Fair, Jakarta Book Fair, dan Indonesia Book Fair. Ketiganya diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta. Kami memilih Wira Hotel karena jaraknya dekat dengan PWTC, cukup jalan kaki 10 menit. Masuk percuma (gratis) dari pukul 10 pagi hingga 7 malam (hari Isnin-Kamis), dan hingga 9 malam (hari Jumaat, Sabtu, Ahad, dan Cuti Umum). Pemerintahan Malaysia, khususnya Kementerian Pendidikan Malaysia, sangat mendukung industri buku mereka. Terbukti event ini sangat di dukung, dengan menyediakan bus gratis, bus antar-jemput pelajar, dan pemberian baucher (voucher) untuk para pelajar 1 orang 1 dengan nominal RM 25. Voucher ini bisa ditukarkan di stand2 penerbit yang menjual buku. Voucher itu kemudian ditukarkan di bank, untuk diuangkan oleh penerbit. Pemerintah juga membebaskan GST (Goods Service Tax—dalam bahasa Malaysia) atau pajak untuk industri buku. 

Ini tarif kamar Wira Hotel

Menurut gw, Wira Hotel merupakan tempat penginapan yang nyaman. Dapat makan pagi (breakfast), welcome drink di meja kamar, AC sentral—bisa diatur, ada TV, Kamar mandi shower dan ada air panasnya, sabun cair :’), ada handuk, lemari, hanger yang ga bisa dibawa pulang, sandal, tempat tidur empuk plus selimut tebel dan bantal. Namun, menurut pengamatan gw, untuk traveler yang ingin cari penginapan low fare di KL, coba datang ke Bukit Bintang. penginapan di sana rata2 RM 90++ per malamnya (fasilitasnya gw kurang tahu).
»»  Selengkapnya...